Stok Beras Aman?
PALANGKA RAYA kalteng.co – Pemenuhan ketersediaan beras di Kalimantan Tengah (Kalteng) sebagian dipasok dari beberapa provinsi di Indonesia. Sementara itu, salah satu pintu utama pengiriman bahan kebutuhan pokok adalah Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Saat ini, provinsi tersebut sedang mengalami musibah banjir. Atas musibah di daerah tersebut, dikhawatirkan akan berdampak pada kelancaran pasokan bahan pokok ke Kalteng, khususnya beras.
“Kekhawatiran masyarakat itu cukup beralasan, karena beberapa provinsi di Indonesia banyak dilanda bencana saat ini,” kata Kepala Bulag Divre Kalteng, Mika Ramba Kandenan, Rabu (20/1).
Meski begitu, menurut Mika, masyarakat tak perlu berlebihan. Pasalnya, stok operasional beras Bulog di Kalteng aman.
“Cukup untuk empat bulan ke depan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Mika, Perum Bulog Kalteng memiliki dua kantor cabang yang di wilayah kerjanya ada pelabuhan bongkar muat, yakni di Sampit dan Pangkalan Bun.
“Jadi kita bisa mengatasi penerimaan barang kebutuhan pokok terutama beras, apabila pelabuhan di Kalsel tidak dapat digunakan karena kondisi alam,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, Bulog menguasai 5.498 ton beras yang tersebar di seluruh wilayah Kalteng saat ini. Seperti di Palangka Raya, Kapuas, Sampit, Pangkalan Bun, Muara Teweh dan Buntok. Selain beras, komoditas lainnya juga masih tersedia, seperti gula pasir sebanyak 166 ton, minyak goreng 7.880 liter, tepung terigu 1.550 kilo dan daging sapi 19.600 kilogram.
“Untuk cadangan beras pemerintah di gudang Bulog tingkat Kalteng sebanyak 200 ton. Tingkat kotamadya atau kabupaten 100 ton. Total 1.600 ton. Seluruh beras ini dalam keadaan siap dan layak konsumsi,”bebernya.
Mika menambahkan, untuk jumlah cadangan beras Pemerintah Kalteng sebanyak 1.600 ton beras dan sekarang tersimpan di gudang-gudang Bulog yang tersebar di Kalteng.
“Jadi untuk ketersediaan beras di Kalteng tidak perlu dikhawatirkan,” tegasnya.
Disamping itu, Mika juga menyampaikan harapannya, jika kelak ada beras bantuan yang didistribusikan oleh pemerintah tidak dijual oleh masyarakat yang menerima. Pasalnya pihaknya ingin sekali beras yang kualitasnya baik tersebut dinikmati masyarakat.
“Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir. Ayo ikuti protokol kesehatan,” tutupnya. (uut/ aza)