BeritaEkonomi BisnisNASIONALPLN

Perkuat Pasokan Listrik Kalimantan, PLN Tambah Pasokan Listrik 1,8 MW dari Pembangkit EBT Excess Power

JAKARTA, Kalteng.co-Pertumbuhan ekonomi paska pandemi yang terus meningkat, harus diimbangi dengan ketersediaan tenaga listrik yang memadai.

Untuk itu PLN terus menggenjot pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), dengan menambah pasokan listrik sebesar 1,8 Megawatt (MW) dari pembangkit EBT, untuk memperkuat pasokan listrik di Kalimantan.

Penggunaan energi bersih melalui EBT menjadi pilihan utama, salah satunya melalui penerapan teknologi subtitusi batu bara dengan biomassa atau co-firing, PLTBg, PLTB, PLTS, PLTBm, PLTA,  yang berbasis lingkungan sebagai pengganti Pembangkit berbahan bakar fosil.

Hal tersebut ditegaskan Direktur Bioenergi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM, Edi Wibowo, M.T dalam sambutannya pada kegiatan penandatanganan kontrak perdana excess power antara PT PLN (Persero) dengan PT Tapian Nadengan di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (13/01/2023).

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Pemerintah menargetkan bauran energi baru terbarukan pada 2025 mencapai 23%. Waktu menuju kesana tidaklah lama, mudahan roadmap kebijakan energi nasional pembangkit berbasis bio energi yang ditargetkan 5.5 GW dapat tercapai. dengan masuknya pembangkit-pembangkit EBT untuk support pencapaian target tersebut,” ucap Edi Wibowo.

Menurut Edi, Beragam upaya dilakukan Pemerintah, salah satunya dengan salah satunya menerbitkan Peraturan Presiden  no 112 tahun 2022 Tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukkan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik , yang diharapkan membawa angin segar dalam pengembangan EBT.

Lebih lanjut ia mengatakan, dengan pendatanganan kontrak kerjasama excess power ini diharapkan dapat menstimulus, juga mendorong munculnya invensi, dan investasi untuk akseleresasi pembangkit EBT tak hanya di Kalselteng, namun juga seluruh Indonesia.

Senada itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, Muhammad Joharifin mengungkapkan hadirnya EBT sangat berdampak positif pada lingkungan.

“PLN telah berhasil menerapkan pembangkit berbasis EBT di Kalimantan dengan total daya terpasang 57,8 Mega Watt, dan terbukti memberikan kontribusi dampak penurunan gas rumah kaca serta emisi karbon sebesar 26.535 ton CO2 di tahun 2022, atau setara 2 persen pembauran energi terhadap pembangkit di Kalimantan,” tutur Joharifin

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button