BeritaDISKOMINFOSANTIK KALTENGEKSEKUTIFPEMKAB BARITO UTARA

Perkuat Peran Nakes untuk Tekan Angka Stunting

MUARA TEWEH,Kalteng.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara menunjukkan komitmen kuat dalam menekan angka stunting di wilayahnya. Hal ini diwujudkan melalui Pelatihan Aksi Cegah Stunting yang melibatkan para tenaga kesehatan (nakes) se-Barito Utara.

Kegiatan tersebut secara resmi dibuka oleh Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik, Drs. H. Ardian, M.Pd., mewakili Sekretaris Daerah, di Aula Balai Antang, Muara Teweh, Senin (14/10).

Dalam sambutannya, Ardian menyampaikan apresiasi tinggi atas kehadiran dua narasumber ahli, dr. Arief Budiarto, Sp.A(K), dan dr. Artawan, Sp.A., M.Biomed. Ia menyebut kehadiran mereka sangat strategis dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan lokal di daerah yang dikenal dengan filosofi Iya Mulik Bengkang Turan—pantang mundur sebelum berhasil.

“Stunting bukan sekadar masalah gizi, tetapi juga menyangkut masa depan bangsa. Dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga menghambat kemampuan kognitif dan intelektual anak, yang pada akhirnya menurunkan kualitas sumber daya manusia (SDM),” terang Ardian.

Ardian menegaskan, kunci keberhasilan penanganan stunting terletak pada deteksi dini dan intervensi yang tepat. Melalui intervensi yang komprehensif, baik spesifik maupun sensitif, serta dilakukan secara kolaboratif lintas sektor, ia optimistis kasus stunting di Barito Utara dapat ditekan secara signifikan.

Pelatihan ini, lanjutnya, menjadi langkah nyata Pemkab Barito Utara dalam memperkuat peran tenaga kesehatan. Para peserta diharapkan mampu menjalankan sistem rujukan berjenjang secara efektif serta melakukan tata laksana kasus gizi buruk dengan cepat dan responsif di tingkat layanan kesehatan primer.

Dalam kesempatan tersebut, Ardian juga menyampaikan pesan khusus dari Bupati Barito Utara yang menekankan pentingnya kolaborasi dan langkah konkret dalam 100 hari kerja ke depan.

“Bapak Bupati mengajak kita semua bergandengan tangan dan memaksimalkan program prioritas dalam 100 hari ke depan,” ujar Ardian, mengutip pesan Bupati.

Ia menegaskan bahwa ajakan tersebut bukan sekadar imbauan, tetapi instruksi kerja yang menuntut sinergi tinggi antar perangkat daerah, puskesmas, serta pihak terkait lainnya. Periode 100 hari ini diharapkan menjadi momentum akselerasi, di mana berbagai inisiatif pencegahan stunting—mulai dari pendampingan ibu hamil dan balita hingga pemantauan gizi di posyandu—dapat diimplementasikan secara lebih terpadu dan efektif.

“Bekerjalah tanpa ego sektoral. Kita harus memperkuat koordinasi lintas sektor agar upaya penurunan angka stunting benar-benar menghasilkan generasi Barito Utara yang sehat, cerdas, dan berkualitas,” pungkasnya.(pra)

EDITOR:TOPAN

Related Articles

Back to top button