BeritaNASIONALPENDIDIKAN

Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab Indonesia Jalin Kerjasama dengan Kampus di Luar Negeri

KALTENG.CO-Penguasaan Bahasa Arab di kalangan mahasiswa Indonesia sudah tak diragukan lagi. Hal ini terbukti dengan terus bertumbuhnya perguruan tinggi yang membuka jurusan Bahasa Arab di kampus-kampus ternama.

Untuk semakin membuka jejaring yang lebih luas dalam penggunaan dan kompetensi Bahasa Arab di kalangan mahasiswa, Ittihadu Thalabah lil Lughah Arabiyah bi Indonesia (ITHLA) atau Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab Seluruh Indonesia, memiliki target untuk berkancah di tingkat internasional.

Sebagai upaya mewujudkan itu, ITHLA telah melakukan perjanjian kerja sama dengan beberapa kampus di negara ASEAN seperti, UIS, USIM, IIUM, UPSI dan lainnya.

“Ini merupakan sebuah lompatan yang luar biasa. Dan saya yakin kedepan Ithla akan semakin hebat lagi, tidak hanya di level ASEAN, tapi sudah bisa ke Eropa bahkan Amerika,” kata Ketua umum DPP ITHLA Khoeriyah Ajeng Prasasti dalam Muktamar XI Ithla di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

 Ajeng mengatakan, momentum kali ini benar-benar di manfaatkan semaksimal mungkin untuk menghadapi bonus demografi, menuju Indonesia emas.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Sebagai mahasiswa, ITHLA memahami betul memiliki peran dalam memajukan bangsa. “Mari kita songsong Indonesia emas dengan penuh optimis dan karya nyata untuk bangsa,” jelasnya.

 Pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan DPP ITHLA, Ja’far Shodiq mengatakan, muktamar kali ini sebagai momentum ITHLA Go International, berkolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk menelurkan program-program yang dapat mendorong para kadernya.

 “Saatnya ITHLA go international, memberikan sumbangsih nyata terhadap pembangunan dunia khusunya Indonesia. Dengan kolaborasi berbagai stakeholder saya yakin ITHLA kedepan semakin maju,” kata Ja’far.

Sementara, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki mengatakan, sinergi dan kolaborasi merupakan kunci kesuksesan dan kemenangan. Sebab itu baik pemerintah dan ITHLA harus berkolaborasi untuk menyongsong Indonesia Emas.

“Kemanag dan ITHLA harus berkolaborasi untuk mensyiarkan program moderasi beragam, ini penting supaya Indonesia bisa menjadi contoh negara-negara lain yang menjunjung nilai-nilai toleransi,” ungkapnya. (*/tur)

Related Articles

Back to top button