KALTENG.CO-Persija Jakarta belum mampu bangkit dari keterpurukan. Di pekan ke-24 Liga 1 Indonesia 2024/2025, Macan Kemayoran harus kembali menelan pil pahit setelah kalah tipis 1-0 dari PSM Makassar. Pertandingan yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin (24/2/2025), semakin memperpanjang catatan buruk Persija.
Pelatih Persija, Carlos Pena, mencoba berbagai strategi untuk memenangkan pertandingan. Ia menurunkan Marko Simic sebagai penyerang tunggal di babak pertama, sementara Gustavo Almeida yang sedang sakit perut disimpan. Witan Sulaeman dan Syahrian Abimanyu juga diturunkan untuk menambah daya serang.
Namun, strategi tersebut tidak membuahkan hasil. Statistik pertandingan menunjukkan bahwa Persija hanya mampu melepaskan enam tembakan, dengan hanya satu yang mengarah ke gawang. Mereka juga hanya menciptakan satu peluang berbahaya.
Performa tumpul lini depan Persija menjadi sorotan utama Carlos Pena. Ia mengaku sangat kecewa dengan hasil pertandingan dan performa anak asuhnya.
“Saya sangat kecewa dengan hasil pertandingan ini. Kami datang ke sini dengan ekspektasi tiga poin untuk memenangkan pertandingan kembali setelah beberapa laga tanpa kemenangan. Saya tidak senang dengan performa tim, khususnya dalam menyerang. Kami tidak bisa banyak membuat peluang seperti biasanya yang kami lakukan,” ujar Pena, dikutip dari Liga Indonesia Baru, Senin (24/2/2025).
Kekalahan ini menunjukkan bahwa Persija memiliki masalah serius di lini depan. Mereka kesulitan menciptakan peluang dan memanfaatkan peluang yang ada. Keputusan Pena untuk menyimpan Gustavo Almeida yang sedang sakit juga menjadi pertanyaan.
Persija harus segera berbenah jika ingin keluar dari tren negatif ini. Pena harus menemukan solusi untuk mengatasi masalah tumpulnya lini depan. Ia juga harus memastikan bahwa para pemainnya tetap termotivasi dan fokus di sisa pertandingan.
Kekalahan dari PSM Makassar semakin memperdalam krisis yang dialami Persija Jakarta. Carlos Pena memiliki tugas berat untuk membangkitkan timnya dan mengembalikan kepercayaan diri para pemain. (*/tur)
