BeritaUtama

Presiden AS Sempat Hendak Gulingkan Rezim Vladimir Putin

KALTENG.CO-Spekulasi pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang hendak menggulingkan rezin Vladmir Putin, sempat memunculkan ketegangan.

Namun, buru-buru pihak Gedung Putih meredam pernyataan Presiden Joe Biden yang sempat emosi melontarkan kekesalannya pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Biden dalam pidatonya sempat menyerukan bahwa Putin tidak bisa terus memimpin Rusia. Hal itu memicu isu bahwa Biden melontarkan wacana penggulingan rezim.

Terkait hal itu, Gedung Putih bereaksi cepat membantah hal itu. Gedung Putih menegaskan tak benar jika Biden ingin adanya pergantiam rezim di Rusia.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“AS tidak mencari perubahan rezim di Rusia,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Ucapan Blinken terlontar sehari setelah Biden yang dipandang sudah menyerukan penggulingan rekannya dari Rusia. Biden pada Sabtu (26/3/2022) mengutuk Putin dalam sebuah pernyataan.

“Demi Tuhan, orang ini (Putin, Red) tidak bisa tetap berkuasa,” kata Biden dalam pernyataan yang mengundang kecaman dari Moskow.

Berbicara di Yerusalem pada Minggu (27/3/2022), Blinken meredam pernyataan itu. Menurutnya tak ada maksud Biden mengatakan itu. Komentar Blinken adalah upaya AS meredam seruan untuk menggulingkan Putin dari kekuasaan. Gedung Putih meralat pernyataan Biden.

“Maksud Presiden (Biden) adalah bahwa Putin tidak dapat diizinkan untuk menjalankan kekuasaan atas tetangganya atau wilayahnya (daripada sebuah rencana untuk perubahan rezim),” katanya.

Namun, pernyataan itu semakin mengobarkan ketegangan yang sudah memanas dengan Moskow. Putin telah membenarkan invasinya dengan mengklaim AS menggunakan Ukraina sebagai platform untuk menghancurkan kenegaraan Rusia. Juru bicara Putin, Dmitry Peskov,
mengatakan kepada agensi Tass merasa emosi menanggapi isu itu.

“Penghinaan pribadi ini mempersempit jendela peluang bagi hubungan bilateral kami dengan pemerintahan (AS) saat ini,” kata pihak Rusia.

Saat Biden berbicara pada Sabtu (26/3/2022), Rusia melakukan serangan rudal jarak jauh ke depot bahan bakar dan pabrik perbaikan di Lviv. Lokasi itu jauhnya 70 km dari perbatasan barat Ukraina dengan Polandia, serta depot dengan rudal pertahanan udara di Kiev. (Dikutip dari JawaPos.com/tur)

Related Articles

Back to top button