Proyek Pamsimas Terkesan Mubazir
“Yang dari APBN sudah disalurkan untuk membeli bahan material bangunan dan selesai digunakan sebagaimana yang sudah direncanakan, termasuk juga dari Dana Desa yang digunakan mendukung biaya operasionalnya sudah digunakan sesuai porsinya, tapi ada yang tidak terlaksana ini adalah yang partisipasi masyarakatnya,” jelasnya.
Partisipasi masyarakat yang dimaksud adalah berupa gotong royong, bukan dengan uang, dan barang, tapi dengan sumbangan tenaga, inilah yang menjadi masalah belum beroperasinya Pamsimas di Desa Tamiang, lantaran belum sempat selesai.
“Padahal tiga bagian ini merupakan satu kesatuan, dan apabila salah satu tidak terlaksana maka akan mengganggu kelancaran program Pamsimas tersebut, meskipun pembangunan menara dan tandon air sudah selesai dibangun,” tukasnya.
Pebta menerangkan, jadi untuk partisipasi masyarakat itu, harusnya untuk memasang pipa air dengan cara gotong royong masyarakat.
“Mungkin kerena kesibukan masyarakat sehingga gotong royong ini belum bisa terlaksana, inilah yang menjadi kendala. Sebenarnya bagian pekerjaan yang belum diselesaikan hanya tinggal sedikit, seandainya masyarakat bisa melakukan itu secara gotong royong, mungkin sebentar saja sudah bisa selesai,” imbuhnya.
Ditambahkannya, Karena memang pamsimas inikan program yang sepenuhnya swakelola dilakukan kelompok masyarakat dalam hal ini KKM, dan mereka tidak dibayar (upah) hanya gotong royong, artinya cepat atau lambat pengerjaannya kembali pada masyarakat di desanya masing-masing. (lan)