“Pagelaran Palangka Raya Menari #1 Tahun 2021 merupakan media untuk bangkit dan menari. Event seperti ini akan terus saya giatkan di tahun yang akan datang, yakni Palangka Raya Menari #2 dalam memperingati Hari Tari Dunia Tahun 2022 dan seterusnya,”ucapnya.
Dia juga menyampaikan, pada momen peringatan tari sedunia ini cukup banyak sanggar dan pelaku seni yang ingin terlibat, namun harus di batasi mengingat kondisi pandemi Covid-19 dan mentaati protokol kesehatan (Prokes).
“Momen peringatan hari tari sedunia ini juga sebagai bentuk apresiasi saya kepada pelaku ataupun seniman tari seluruh dunia. Termasuk sang Maestro Tari Indonesia selaku guru besar tari saya Almarhum Bagong Kussudiardja dan Almarhum Elman Nyanem,”ungkapnya.
Sementara itu segenap pelaku seni, seniman dan komunitas budaya yang terlibat menyuguhkan atraksi dance, lagu-lagu dan ragam tarian Dayak yang di kemas dengan menarik pada virtual event tersebut terlihat begitu antusias dan bersemangat, karena mengaku rindu untuk tampil dan berkarya seperti biasanya.
Tampil memukau penari single Maria Magdalena dari Sanggar Seni Budaya (SSB) Bukit Kahias, SSB.Darung Tingang, SSB. Tunjung Nyaho, SSB. Kahanjak Huang, SSB. Riak Renteng Tingang, SSB. Igal Jue, Sanggar Durut Riwut Taheta, Sanggar Balanga Tingang, Bellacoustic Indonesia, Try Art Dance, Neos Entertaiment dan MC. Can Risza Haitami. (pra)
