PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Puluhan sopir travel keberatan Pos Penyekatan Lintas Batas di Desa Taruna, Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya, Kamis (26/8/2021) siang.
Informasi yang berhasil di himpun Kalteng.co di lapangan, sekitar 20 sopir mengaku terbebani dengan adanya pos itu. Pasalnya mereka harus merogoh kocek untuk melakukan rapid antigen sebagai syarat melintas.
Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Sandi Alfadien Mustofa mengatakan, jika puluhan sopir travel tersebut mengeluhkan terkait adanya aturan yang mengharuskan para sopir menunjukkan surat rapid antigen, jika ingin ke luar masuk Kota Palangka Raya.
“Jadi tadi ada sekitar 20 sopir yang mengeluh, karena terbebani dengan biaya rapid antigen sedangkan untuk melakukan vaksinasi susah didapat,” ujarnya
Aksi protes puluhan sopir dapat diredam setelah di berikan penjelasan dan pemahaman mengenai kondisi Kota Palangka Raya, terlebih saat ini masih di landa pandemi Covid-19.
“Ketika anggota Pam memberikan sosialisasi tentang instruksi Inmendagri dan situasi kota Palangka Raya yang berada pada PPKM Level 4, Para sopir travel tersebut akhirnya dapat memahami dan bersedia membubarkan diri,” ucapnya.
Dia berharap masyarakat, dapat memahami serta mendukung kebijakan yang saat ini diberlakukan pemerintah. Pasalnya, tanpa peran serta masyarakat, Palangka Raya akan sulit terbebas dari pandemi.
“Kita berharap ada kerja sama dari semua masyarakat menyikapi pandemi ini. Apa yang dilakukan saat ini, bertujuan mencegah meluasnya penyebaran covid-19 di tengah masyarakat. Salah satunya dengan membatasi mobilitas atau pergerakan orang per orang,” pungkasnya. (oiq)
