Purna Paskibraka Kalteng Kecam Kebijakan Pengukuhan Paskibraka Tanpa Jilbab
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kalteng mengeluarkan pernyataan sikap yang mengecam kebijakan melepas jilbab atau hijab bagi Paskibraka putri saat pengukuhan.
Pernyataan ini disampaikan menyusul kejadian memprihatinkan di mana salah satu anggota Paskibraka Pusat asal Kalimantan Tengah, Alysia Noreen Ramadhani, terlihat melepas jilbab yang digunakannya saat pemberangkatan.
Menurut data yang diperoleh PPI Kalteng, Alysia menggunakan jilbab saat pemberangkatan, namun pada saat pengukuhan, ia tidak lagi mengenakannya. PPI Kalteng menilai kebijakan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan Undang-Undang 1945, serta menduga adanya tekanan atau agitasi terhadap Paskibraka yang mengenakan jilbab.
Ketua PPI Provinsi Kalimantan Tengah, Heru Setiawan, SP, menegaskan, bahwa pihaknya menolak tegas kebijakan tersebut dan mendesak Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk memberikan penjelasan terkait peristiwa ini. PPI Kalteng berharap agar nilai-nilai Pancasila tetap dijunjung tinggi dalam setiap program Paskibraka.
“Kami mengingatkan, bahwa Paskibraka merupakan simbol nasional yang harus mencerminkan keberagaman dan kebhinnekaan Indonesia. Kebijakan yang memaksa anggota untuk melepas jilbab bertentangan dengan prinsip toleransi dan hak asasi manusia. Kami meminta BPIP untuk mempertimbangkan kembali kebijakan ini dan memastikan bahwa setiap peserta dapat menjalankan keyakinannya tanpa adanya tekanan,” tegasnya, Rabu (14/8/2024).
PPI Kalteng juga mengingatkan bahwa semangat Pancasila seharusnya merangkul seluruh lapisan masyarakat, termasuk dalam hal beragama dan berkeyakinan. “Kami berharap kejadian ini menjadi perhatian serius dan memperkuat komitmen kita terhadap keberagaman sebagai bagian dari jati diri bangsa,” tutup Heru. (pra)
EDITOR : TOPAN