PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Tjilik Riwut Kota Palangka Raya melaporkan, prakiraan cuaca Provinsi Kalteng dan sekitarnya, berlaku mulai hari Sabtu (29/5/2021) 07.00 wib hingga Minggu (30/5/2021) 07.00 wib.
Prakirawan BMKG Kota Palangka Raya Chandra Mukti Wijaya menyampaikan, beberapa wilayah seperti Tamiang Layang, Sukamara, Sampit, Puruk Cahu, Pangkalan Bun, Nanga Bulik, Muara Teweh, dan Buntok di perkirakan berawan. Sedangkan Pulang Pisau, Palangka Raya, Kuala Pembuang, Kuala Kurun, Kuala Kapuas, dan Kasongan di perkirakan hujan ringan.
Memasuki siang hari lanjut Chandra, Tamiang Layang, Kuala Pembuang, Kuala Kurun, Kuala Kapuas, dan Buntok di perkirakan akan berawan. Sedangkan untuk wilayah Sampit, Puruk Cahu, Pulang Pisau, Palangka Raya, Muara Teweh, dan Kasongan di perkirakan hujan ringan. Untuk wilayah Sukamara, Pangkalan Bun dan Nanga Bulik di perkirakan akan mengalami fase hujan sedang.
“Pada malam harinya beberapa wilayah di perkirakan berawan, seperti Tamiang Layang, Sukamara, Puruk Cahu, Pangkalan Bun, Nanga Bulik, Muara Teweh, Kuala Pembuang dan Buntok. Sedangkan untuk wilayah Sampit, Pulang Pisau, Palangka Raya, Kuala Kurun, Kuala Kapuas dan Kasongan di perkirakan hujan ringan,” jelasnya, Jumat (28/5/2021) malam.
Memasuki waktu dini hari sambungnya menjelaskan, hanya beberapa wilayah di prediksi hujan ringan. Seperti Tamiang Layang, Pulang Pisau, Kasongan dan Buntok. Sedangkan untuk Sampit, Sukamara, Puruk Cahu, Pangkalan Bun, Palangka Raya, Nanga Bulik, Muara Teweh, Kuala Pembuang, Kuala Kurun, dan Kapuas di prediksi berawan.
“Kami minta masyarakat juga harus waspada terhadap dampak-dampak yang ditimbulkan. Seperti banjir, tanah longsor, genangan air, angin kencang, kilat/petir, pohon tumbang, dan lain sebagainya. Selain itu, masyarakat wilayah pesisir dan Perairan Selatan Kalteng harus tetap waspada terhadap pertumbuhan awan konvektif (awan cumulonimbus) yang dapat menimbulkan potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang hingga menyebabkan tingginya gelombang,” tutup Chandra. (pra)
