Sahli Yuas Elko: Inflasi Kalteng Masuk 10 Terendah di Indonesia
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Kalimantan Tengah, Yuas Elko, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2024 secara virtual bersama Plt. Sekjen Kemendagri RI, Tomsi Tohir, dari ruang Rapat Bajakah, Lantai II Kantor Gubernur Kalteng pada Senin, (8/7/2024). Dalam rapat yang dipimpin oleh Tomsi Tohir, dijelaskan bahwa berdasarkan rilis BPS tanggal 1 Juli 2024, angka inflasi nasional turun dari 2,84% menjadi 2,51%. “Angka inflasi tahunan Juni 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun 2023,” kata Tomsi Tohir.
Tomsi Tohir juga mengimbau kepala daerah yang inflasinya berada di atas 2,51% untuk melakukan upaya-upaya terencana dalam menekan inflasi, dengan memahami produk atau barang yang inflasinya berpotensi naik. Selain itu, terkait dengan subsidi pupuk, ia menyoroti bahwa baru 158 kota dan kabupaten yang melakukan pembenahan distribusi pupuk. Hal ini dianggap penting karena berkaitan langsung dengan kesejahteraan petani dan masyarakat luas. “Ini adalah kesempatan yang baik untuk mensejahterakan petani, dimana tanah yang tidak produktif bisa dicetak menjadi sawah dan mendapatkan irigasi yang memadai,” tambahnya.
Plh. Deputi Bidang Statistik dan Jasa BPS RI, M. Habibullah, memaparkan bahwa inflasi bulan Juni 2024 mengalami deflasi sebesar -0,08% dengan inflasi tahunan sebesar 2,51% dan inflasi tahun kalender sebesar 1,07%. Menurutnya, andil deflasi komponen harga bergejolak Juni 2024 adalah 0,16%, dengan bawang merah, tomat, dan telur ayam ras sebagai komoditas dominan yang menyumbang deflasi. Sebaliknya, cabe rawit, cabe merah, dan kentang menjadi komoditas yang menyumbang inflasi.
Habibullah juga menjelaskan, bahwa inflasi emas perhiasan dan sigaret kretek mesin tertinggi terjadi di kabupaten/kota di luar Jawa sejak Desember 2023 hingga pertengahan 2024. Komoditas bergejolak seperti bawang merah, daging ayam ras, dan beras juga mengalami inflasi di sebagian besar kabupaten/kota di luar Jawa. Secara nasional, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu pertama Juli 2024 berkurang dibandingkan minggu sebelumnya, sedangkan jumlah yang mengalami penurunan IPH meningkat.
“Komoditas penyumbang kenaikan IPH di Sumatera didominasi oleh daging ayam ras, di Jawa oleh cabe rawit dan daging ayam ras, sementara di luar Jawa dan Sumatera oleh cabe merah dan cabe rawit,” jelasnya. Setelah mengikuti rakor, Yuas Elko mengungkapkan, bahwa inflasi Kalimantan Tengah sebesar 2,22% berada di urutan 10 besar terendah di Indonesia.
“Artinya Kalteng aman terhadap inflasi, dan pasokan beras kita juga masih aman. Namun, komoditas yang perlu mendapat perhatian adalah daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, cabe rawit, dan cabe merah,” ujar Yuas. Ia berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga inflasi di Kalimantan Tengah agar tetap terkendali dengan baik. (pra)
EDITOR : TOPAN