Saksikan Orangtuanya Dibantai, Anak Pasutri di Jalan Cempaka Kenali Wajah Pelaku, Berikut Ciri-cirinya
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kesaksian Warga, Sempat Dengar Korban Minta Tolong Seraya Pegang Perut yang Terluka. Peristiwa mengenaskan yang menimpa pasangan suami istri (Pasutri) ini masih penuh dengan tanda tanya.
Insiden berdarah yang menimpa YN (50) dan FN (46) ini terbilang sadis. Sejumlah luka bacok dengan diameter cukup lebar, terlihat di beberapa bagian tubuh kedua korban, titik terfatalnya ada di area wajah.
Warga sekitar yang tinggal tidak jauh dari lokasi kejadian, Edi menceritakan bahwa ia pada awalnya terkejut, saat Ketua RT setempat mengetok pintu baraknya malam itu.
“Bapak tahu enggak kalau si gundul (sapaan akrab korban,red) ditusuk oleh orang. Ada anaknya lari ke rumah ketakutan dan minta tolong,” katanya menjelaskan awal mula mengetahui kejadian tersebut.
Menurutnya, anak korban yang masih duduk di bangku SMA itu berada di dalam rumah tersebut pada kejadian. Ia berhasil melarikan diri dari pelaku yang tega menghabis kedua nyawa orang tuanya itu.
“Anak korban cerita sama saya, orang yang menganiayaa orang tuanya itu ciri-cirinya berbadan tinggi dan kulitnya putih,” urainya.
Dijelaskannya, pada malam itu apabila tidak ditahan oleh Ketua RT setempat, mungkin ia sudah masuk ke dalam rumah dan mendatangi korban tersebut.
“Soalnya waktu itu aku tengok melalui jendela, korban liat aku sambil memegang perut dan bersuara mas tolongin mas. Yang ngomong adalah bapaknya (korban YN,red), jadi ketika itu kondisinya masih hidup,” paparnya.
Ditambahkannya, sepengetahuannya jendela kamar depan tempat korban sehari-harinya beristirahat ini tidak pernah ditutup. Jendela selalu dibuka terus, baik itu pagi hari hingga malam hari.
“Pada saat mengetahui korban masih hidup, aku berlari menuju pintu belakang bermaksud untuk masuk ke dalam rumah menolong korban. Tapi ketika itu ditahan sama Ketua RT, karena takut nanti urusannya jadi ribet akhirnya tidak jadi masuk,” tandasnya. (oiq)