BeritaPalangka RayaUtama

Satu Dasawarsa, 28 Korban Terkaman Buaya di Kalteng

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Dalam satu dasawarsa, 28 korban manusia jadi terkaman buaya di Kalteng. Itu berlangsung pada sejumlah daerah aliran sungai (DAS).  Kepala BKSDA Kalteng, Handi Nasoka, mengungkapkan, konflik antara hewan satwa liar dan manusia ini terhitung dari 2010 hingga September 2020.

“Di Kabupaten Pulang Pisau tercatat tiga kasus. Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) satu kasus dan 24 kasus terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim),” katanya kepada Kalteng.co saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (3/6/2021) siang.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Lanjutnya, beberapa bulan yang lalu keganasan buaya ini juga menelan korban. Tepatnya sekitar Februari 2021. Hal itu terjadi di bantaran Sungai Sabangau bagian Kuala, di mana satu orang tewas di terkam predator ini.

“Kalau menurut keterangan keluarga korban, pada saat itu yang bersangkutan sedang mencari daun nipah di sungai,” bebernya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Di jelaskannya, untuk di wilayah Kalteng sendiri yang pernah di temukan kemunculan hewan buas ini ada di beberapa sungai. Di antaranya Sungai Kahayan bagian Hulu, Sungai Sabangau Kuala, Sungai Katingan, Sungai Arut (Kabupaten Kotawaringin Barat) dan Sungai Mentaya (Kabupaten Kotawaringin Timur).

“Untuk di Kalteng sendiri, di ketahui ada dua jenis buaya. Yaitu Buaya Sapit dan Buaya Muara. Dan sering terjadi konflik dengan manuasia itu adalah buaya muara,” pungkasnya. (oiq)

Related Articles

Back to top button