BeritaDISKOMINFO KALTENGDiskominfosantikDISKOMINFOSANTIK KALTENGPEMPROV KALIMANTAN TENGAH

Seminar Nasional di UPR Tekankan Peran Pemuda Kreatif dan Bahaya Judi Online

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Tengah, Rahmawati, mewakili Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah menghadiri Seminar Nasional yang digelar oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Palangka Raya, Kamis (17/10/2024). Acara tersebut berlangsung di Ballroom PPIIG UPR dan diikuti sekitar 500 peserta secara hybrid, baik dari Palangka Raya maupun secara daring dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan Universitas Tanjung Pura Pontianak.

Seminar yang mengusung tema “Mendorong Kreativitas dan Inovasi Mahasiswa Dalam Menyongsong Indonesia Emas 2024” ini bertujuan memotivasi mahasiswa untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menghadapi masa depan Indonesia. Dalam materi yang disampaikannya, Rahmawati mengutip pidato legendaris Presiden Soekarno: “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, beri aku 10 Pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.

Ia menekankan pentingnya peran pemuda yang kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan sigap dalam menghadapi tantangan zaman. “Di era ini, kecepatan dalam berinovasi menjadi kunci kesuksesan, baik dalam memimpin tim, organisasi, maupun di tingkat global,” ujarnya. Rahmawati juga mengajak peserta untuk selalu mempertajam rasa ingin tahu, menantang asumsi yang ada, serta mencari perspektif yang berbeda agar bisa menemukan solusi kreatif dalam berbagai situasi. “Pemikiran kreatif bisa dikembangkan melalui berbagai cara, termasuk dengan berlatih berpikir lateral dan mencari inspirasi dari berbagai sumber,” tambahnya.

Di akhir presentasinya, Rahmawati memberi peringatan serius terkait bahaya judi online yang kini semakin marak. Mengutip data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) per Juni 2024, ia menyebutkan bahwa ada 3,2 juta warga Indonesia yang teridentifikasi bermain judi online, termasuk pelajar hingga ibu rumah tangga.

“Rata-rata pemain judi online menghabiskan lebih dari seratus ribu rupiah per hari. Lebih baik uang tersebut digunakan untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat, seperti membeli bahan makanan pokok, daripada dihabiskan untuk judi online,” tegasnya. Seminar ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi para mahasiswa untuk terus berkembang, sambil diingatkan akan tanggung jawab mereka sebagai generasi muda dalam menjaga masa depan bangsa. (pra)

EDITOR : TOPAN

Related Articles

Back to top button