Seram! Ular Kobra Sembunyi Dibalik Gitar
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Seram! Ular kobra sembunyi dibalik gitar. Hal itu membuat warga di Jalan Kompleks Fajar Permai I, Kelurahan Sabaru, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya, terkejut bukan main, Minggu (2/7/2023).
Mengingat satwa ini terkenal dengan memiliki racun yang dapat menyebabkan kematian itu, pemilik rumah,Hendrik (34), segera melaporkan kejadian tersebut ke tim relawan Emergency Response Palangka Raya (ERP) untuk dilakukan evakuasi.
Dengan mengerahkan Tim Animal Rescue, tak butuh waktu lama bagi personel untuk menaklukan king cobra berusia remaja tersebut. Para anggotanya telah dibekali sejumlah pelatihan dan pengetahuan dalam mengatasi hewan-hewan berbahaya seperti itu,
“Kurang dari lima menit kita berhasil menangani ularnya, tanpa ada kendala dan juga hal-hal yang tidak kita inginkan, meskipun sempat ada perlawanan dari ular karena beberapa kali strike, namun karena personel kita telah terlatih hal tersebut bisa teratasi dengan baik.” kata Kabag Ops ERP, Yustinus Exaudi.
Menurutnya, diduga kemunculan ular ini karena kurangnya pasokan rantai makanan di alam, sehingga ekspansi menuju ke pemukiman warga, karena melihat adanya sumber makanan seperti tikus, ayam dan hewan hama lainnya.
Selain faktor tersebut, ular tersesat pun bisa menjadi alasan masuk ke pemukiman warga, biasanya karena habitatnya rusak akibat penembangan ilegal, terus Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan sehingga memaksa ular dan hewan lainnya harus pergi dari habitatnya.
“Tadi kita sampaikan edukasi juga kepada masyarakat yang awam akan kemunculan ular seperti yang baru saja terjadi, kita berikan tips juga dengan sering membersihkan lingkungan rumah, serta memberikan wewangian karbol disekeliling rumah, intinya ular dan hewan lainnya tidak akan masuk rumah jika kita menanamkan pola lingkungan yang bersih,” pungkasnya.
Sementara itu, ular dengan panjang dua meter tersebut yang berhasil di tangani segera dievakuasi dan diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah untuk kedepannya kembali dirilis kealam liar yang merupakan habitat asli ularnya yang jauh dari jangkauan manusia. (oiq)