BeritaFAMILYLife StyleMETROPOLIS

Sulit Tidur Nyenyak? Ini 8 Kebiasaan Emosional Penyebab Pikiran Terus Berputar!

KALTENG.CO-Pernahkah Anda berbaring di tempat tidur, mencoba memejamkan mata, namun pikiran justru sibuk memutar ulang percakapan atau kejadian lama?

Rasanya sungguh sulit menghentikan putaran skenario masa lalu yang terus saja berulang di dalam benak tanpa henti.

Kebiasaan ini seringkali membuat kita terjaga lebih lama, padahal ada beberapa kebiasaan emosional yang bisa menjelaskan mengapa hal itu terus-menerus terjadi. Memahami pola ini sangat penting agar kita dapat mengatasinya dengan lebih baik serta meraih ketenangan pikiran di malam hari.

Mengapa otak kita seolah tak mau berhenti bekerja saat seharusnya beristirahat? Otak manusia memang dirancang untuk memproses informasi dan belajar dari pengalaman.

Namun, ketika proses ini berlebihan dan tidak terkontrol, terutama saat kita ingin tidur, dampaknya bisa sangat mengganggu.

Ini bukan hanya tentang insomnia sesaat, tapi juga tentang kualitas hidup dan kesehatan mental secara keseluruhan.

Melansir dari Geediting.com pada Sabtu, 21 Juni 2025, berikut adalah delapan kebiasaan emosional yang mungkin menjadi alasan utama mengapa pikiran Anda terus berputar di malam hari:

1. Perfeksionisme Berlebihan

Anda cenderung menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. Ketika ada hal yang tidak berjalan sempurna atau sesuai harapan, pikiran akan terus memutar ulang skenario tersebut, mencari “kesalahan” atau “apa yang seharusnya dilakukan”. Perfeksionisme ini membuat Anda sulit menerima ketidaksempurnaan, bahkan hal-hal kecil yang sebenarnya sudah berlalu.

2. Terlalu Kritis pada Diri Sendiri

Apakah Anda sering menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang sudah terjadi? Kebiasaan mengkritik diri sendiri secara berlebihan bisa jadi pemicu utama. Anda mungkin terus memikirkan bagaimana seharusnya Anda berbicara, bertindak, atau bereaksi dalam situasi tertentu, meskipun sudah tidak bisa diubah.

3. Cenderung Merasa Bersalah

Perasaan bersalah atas tindakan di masa lalu, baik itu disengaja atau tidak, bisa menjadi beban emosional yang berat. Pikiran akan terus kembali ke momen tersebut, mencoba menemukan cara untuk “menebus” atau “memperbaiki” apa yang sudah dilakukan, bahkan jika itu di luar kendali Anda saat ini.

4. Selalu Ingin Mengendalikan Segalanya

Jika Anda memiliki keinginan kuat untuk mengendalikan setiap aspek kehidupan, termasuk hasil dari interaksi sosial atau peristiwa, maka melepaskan pikiran yang berputar akan sulit. Anda mungkin terus menganalisis percakapan untuk melihat apakah Anda “kehilangan kendali” atau bagaimana Anda bisa “mengatur” situasi dengan lebih baik.

5. Sulit Memaafkan Diri Sendiri dan Orang Lain

Menyimpan dendam atau kesulitan memaafkan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain, akan menjaga “luka” emosional tetap terbuka. Pikiran akan terus memutar ulang insiden yang menyebabkan rasa sakit atau ketidakadilan, mencegah Anda untuk bergerak maju dan menemukan kedamaian.

6. Terlalu Banyak Merenung (Overthinking)

Ini adalah salah satu kebiasaan paling umum. Overthinking atau merenungkan sesuatu secara berlebihan, bukan hanya tentang kejadian masa lalu, tetapi juga kemungkinan-kemungkinan di masa depan. Anda cenderung menganalisis setiap detail, memikirkan setiap kemungkinan, sampai otak kelelahan namun tidak menemukan solusi.

7. Takut Akan Penolakan atau Kegagalan

Ketakutan mendalam terhadap penolakan atau kegagalan bisa membuat Anda terus memutar ulang interaksi sosial atau proyek yang belum selesai. Anda mungkin khawatir tentang bagaimana orang lain melihat Anda, atau bagaimana kegagalan di masa lalu bisa memengaruhi masa depan.

8. Kurangnya Batasan Emosional

Sulitnya menetapkan batas emosional dengan orang lain bisa membuat Anda menyerap emosi dan masalah orang lain. Akibatnya, pikiran Anda di malam hari bukan hanya sibuk dengan masalah sendiri, tetapi juga masalah orang lain yang Anda biarkan masuk terlalu dalam.

Mengenali kebiasaan-kebiasaan emosional ini adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Dengan memahami akar masalah, Anda bisa mulai mengembangkan strategi yang lebih sehat untuk memproses pikiran dan emosi, sehingga dapat meraih ketenangan pikiran dan tidur nyenyak yang Anda dambakan.

Apakah ada kebiasaan ini yang paling resonate dengan Anda? (*/tur)

Related Articles

Back to top button