PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sepenuhnya melalui embarkasi Banjarmasin. Sejauh ini Kalteng belum bisa melaksanakan embarkasi haji penuh.
Salah satu alasannya karena kondisi Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya yang dinilai belum memadai untuk pelaksanaan embarkasi haji penuh. Kepala Bidang Penyelanggara Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalteng Hasan Basri mengatakan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi suatu daerah untuk bisa melaksanakan embarkasi haji penuh.
Antara lain fasilitas bandara dan jumlah jemaah yang diberangkatkan. Menurut pihaknya, Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sejauh ini memang belum memadai untuk embarkasi haji penuh. Begitu pun jumlah jemaah rata-rata yang diberangkatkan.
“Salah satu syarat embarkasi haji penuh yakni harus memberangkatkan minimal 4.000 jemaah dalam embarkasi, sedangkan dalam kondisi normal Kalteng rata-rata hanya bisa memberangkatkan sekitar 1.600 jemaah, masih sangat jauh dari yang disyaratkan,” ungkap Hasan saat diwawancarai, Jumat (3/6/2022).
Lebih lanjut dijelaskannya, jumlah jemaah haji yang diberangkatkan pun menyesuaikan kuota yang diberikan oleh Kementerian Agama. Di sisi lain, penentuan kuota jemaah haji juga dihitung berdasarkan jumlah penduduk beragama Islam di suatu daerah. Sudah tentu jumlah di Kalteng berbeda dengan Banjarmasin, terlebih lagi jika dibandingkan dengan kota-kota di Pulau Jawa.
“Jika jemaah Kalteng tidak bergabung, Banjarmasin pun tidak bisa jadi embarkasi haji penuh, karena itu untuk saat ini kami belum bisa memastikan kapan Kalteng bisa embarkasi haji penuh,” ujarnya.
Bahkan untuk menjadi embarkasi antara saja selama dua tahun terakhir ini, Kalteng tidak bisa melaksanakan, karena syaratnya transportasi dari embarkasi antara ke embarkasi penuh menjadi tanggungjawab pemerintah provinsi.
“Calon jemaah tidak boleh lewat darat, embarkasi antara itu menggunakan transportasi udara dan langsung ke Jakarta, saat ini hanya transit saja dan embarkasi dengan Banjarmasin,” sebutnya.
