PALANGKA RAYA, Kalteng.co-Kompetisi Liga 4 zona Kalimantan Tengah (Kalteng) telah mencapai puncaknya dan melahirkan sang juara: Sylva Kalteng FC. Tim kebanggaan Palangka Raya ini memastikan diri meraih gelar kampiun sekaligus mengamankan tiket menuju putaran nasional Liga 4 setelah mengumpulkan 4 poin dari dua pertandingan yang sengit di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Rabu (9/4/2025).
Kepastian lolosnya Sylva Kalteng FC ke level nasional didapatkan usai menorehkan hasil gemilang dalam dua laga penentu.
Di pertandingan pertama, mereka tampil perkasa dengan membungkam Pulang Pisau United dengan skor telak 4-0. Kemudian, di laga kedua yang krusial, Sylva Kalteng FC bermain imbang tanpa gol (0-0) saat berhadapan dengan Perssukma Sukamara.
Hasil imbang ini sudah cukup untuk mengantarkan Sylva Kalteng FC menjadi wakil Kalteng di kancah nasional.
Perssukma Sukamara Gagal Lolos Meski Menang Kontroversial
Sementara itu, Perssukma Sukamara sebenarnya masih memiliki asa untuk lolos ke putaran nasional. Dalam laga terakhir melawan Pulang Pisau United yang digelar pada Rabu sore (9/4/2025), Perssukma mengusung misi wajib menang dengan selisih minimal lima gol.
Namun, perjuangan mereka hanya membuahkan kemenangan tipis 2-0 yang diwarnai sejumlah kontroversi.
Sejak peluit babak pertama dibunyikan, kedua tim menampilkan permainan terbuka dengan saling jual beli serangan. Peluang emas sempat menghampiri Pulang Pisau United melalui pemain bernomor punggung 10, namun sayang, bola hanya membentur mistar gawang. Perssukma akhirnya memecah kebuntuan melalui sepakan keras Aan dari luar kotak penalti, mengubah skor menjadi 1-0.
Di babak kedua, intensitas serangan Perssukma semakin meningkat. Mereka terus menggempur lini pertahanan Pulang Pisau United yang dipaksa bekerja keras menahan gempuran bertubi-tubi. Gol kedua Perssukma lahir dari aksi akrobatik Nabil dengan tendangan salto spektakuler yang membawa timnya unggul 2-0.
Sayangnya, tensi pertandingan semakin memanas. Ofisial Perssukma Sukamara bahkan diganjar kartu merah akibat melayangkan protes keras kepada wasit. Tak berselang lama, pemain Pulang Pisau United bernomor punggung 6 juga harus meninggalkan lapangan setelah menerima kartu merah atas protes serupa.
Kontroversi mencapai puncaknya di menit-menit akhir pertandingan. Gol ketiga Perssukma dianulir oleh wasit dengan alasan offside. Keputusan kontroversial ini memicu protes keras dari para pemain dan ofisial Perssukma, yang kemudian memutuskan untuk melakukan walk out (WO) sebagai bentuk ketidakpuasan.
Pelatih Perssukma Kecewa Berat dengan Kepemimpinan Wasit
Pelatih Perssukma, Agus Rianto, tak dapat menyembunyikan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit yang dinilai tidak profesional dan merugikan timnya. Ia merasa banyak keputusan wasit yang tidak mencerminkan fair play.
“Kami menyaksikan banyak keputusan merugikan. Bukan satu atau dua kali, tetapi sepanjang pertandingan. Gol terakhir kami itu seharusnya sah karena bola rebound, tetapi dianulir. Ini seperti sudah di-setting agar kami tidak lolos,” ungkap Agus dengan nada kecewa.