BeritaFAMILYLife StyleMETROPOLIS

Tak Nyaman Disentuh Spontan? Ini 7 Ciri Kepribadian di Baliknya Menurut Psikologi

KALTENG.CO-Pernahkah Anda merasa canggung atau tidak nyaman saat seseorang menyentuh Anda secara spontan, seperti pelukan mendadak atau tepukan di bahu?

Sementara bagi sebagian orang sentuhan fisik adalah bentuk kehangatan dan persahabatan, bagi yang lain, interaksi semacam itu justru bisa memicu rasa tidak nyaman atau bahkan risih.

Reaksi ini bukan tanpa alasan. Psikologi memandang ketidaknyamanan terhadap sentuhan kasual sebagai cerminan dari beberapa karakteristik kepribadian tertentu. Penting untuk diingat, ini bukan berarti ada sesuatu yang “salah” dengan Anda.

Setiap individu memiliki batas kenyamanan yang berbeda-beda, dan memahami perbedaan ini justru dapat membantu kita membangun hubungan sosial yang lebih sehat dan saling menghargai.

Dilansir dari Geediting pada Jumat (30/5/2025), berikut ini adalah tujuh ciri kepribadian yang mungkin dimiliki oleh seseorang yang merasa tidak nyaman saat disentuh secara sembarangan oleh orang lain:

1. Introvert Sejati

Bagi para introvert, interaksi sosial yang intens dan stimulus eksternal yang berlebihan bisa sangat menguras energi. Sentuhan fisik yang spontan, terutama dari orang yang tidak terlalu dekat, seringkali dianggap sebagai bentuk invasi ruang pribadi mereka. Mereka cenderung lebih memilih kedekatan emosional daripada kedekatan fisik, dan butuh waktu untuk membuka diri bahkan pada orang yang sudah dikenal.

2. Memiliki Batas Pribadi yang Kuat

Seseorang yang tidak nyaman disentuh biasanya memiliki batas pribadi (personal boundaries) yang sangat jelas dan kuat. Mereka menghargai ruang individual mereka dan merasa terganggu ketika batas itu dilanggar tanpa izin. Ini bukan berarti mereka anti-sosial, melainkan mereka sangat selektif tentang siapa yang diizinkan masuk ke dalam ruang fisik atau emosional mereka.

3. Cenderung Sensitif

Individu yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap rangsangan fisik atau emosional (sering disebut Highly Sensitive Person/HSP) mungkin merasa sentuhan kasual terasa terlalu intens atau membanjiri indra mereka. Sentuhan yang bagi orang lain biasa saja, bisa terasa berlebihan atau mengganggu bagi mereka. Sensitivitas ini bisa berasal dari cara kerja sistem saraf mereka yang memproses informasi lebih dalam.

4. Pernah Mengalami Trauma

Salah satu alasan paling serius di balik ketidaknyamanan terhadap sentuhan adalah pengalaman trauma di masa lalu. Baik itu trauma fisik, emosional, atau pelecehan, sentuhan dapat memicu memori atau perasaan tidak aman yang terkait dengan peristiwa traumatik tersebut. Dalam kasus ini, ketidaknyamanan adalah mekanisme pertahanan diri.

5. Kurang Terbiasa dengan Sentuhan Fisik

Lingkungan tumbuh kembang seseorang sangat memengaruhi bagaimana mereka memandang sentuhan fisik. Jika seseorang tumbuh di keluarga atau budaya yang kurang ekspresif secara fisik, mereka mungkin tidak terbiasa dengan sentuhan sebagai bentuk kasih sayang atau interaksi sosial. Akibatnya, mereka mungkin merasa canggung atau aneh ketika orang lain mencoba menyentuh mereka.

6. Mandiri dan Independen

Individu yang sangat mandiri dan independen mungkin cenderung kurang bergantung pada orang lain, termasuk dalam hal dukungan fisik. Mereka terbiasa melakukan banyak hal sendiri dan mungkin merasa sentuhan sebagai tanda kebergantungan atau bahkan kontrol. Prioritas mereka adalah otonomi dan kebebasan pribadi.

7. Sedang Mengalami Kecemasan Sosial

Seseorang yang sedang berjuang dengan kecemasan sosial mungkin merasa tidak nyaman dengan berbagai bentuk interaksi sosial, termasuk sentuhan fisik. Rasa cemas bisa membuat mereka merasa terekspos, rentan, atau diawasi, dan sentuhan hanya akan memperparah perasaan tersebut. Mereka mungkin khawatir tentang bagaimana reaksi mereka terhadap sentuhan akan dipersepsikan oleh orang lain.

Memahami ciri-ciri kepribadian ini bukan untuk menghakimi, melainkan untuk menumbuhkan empati dan penghargaan terhadap perbedaan individu. Jika Anda mengenal seseorang yang tidak nyaman disentuh, cobalah untuk menghormati ruang pribadi mereka.

Komunikasi yang terbuka tentang batas kenyamanan adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat dan saling menghargai. (*/tur)

Related Articles

Back to top button