Memang dasarnya Karin terlalu posesif, Donwori pun hanya bisa bersabar mengahadapi istrinya tersebut. Setiap sepulang kerja, Karin selalu mengecek isi ponsel Donwori. Karin lantas tahu apa saja kegiatan suaminya ketika sedang di luar rumah. “Masalah sepele sering dipermasalahkan. Sampai saya ini capek karena dia menggangap saya selingkuh,” ujarnya.
Yang membuat Donwori sakit adalah, ketika istrinya marah malah menjadikan anaknya sebagai sasaran. Bukannya melampiaskannya ke hal lain, malah anak menjadi korban kekerasan psikologis dalam rumah tangga.
Setelah tahu hal itu, Donwori memilih menceraikan Karin. “Anak saya masih balita. Mending saya ceraikan istri saya daripada psikis anaknya terpengaruh kedepannya. Dia sebagai ibu juga tidak bisa merawat dengan baik, yang ada malah anak saya ditelantarkan,” tegas Donwori. (sb/gin/jay/JPR)




