BeritaHOBINASIONALUtama

Tantangan Potensi Fashion Muslim, Produsen-Konsumen Harus Berjuang untuk Halal dan Berkah

Memperbaiki Kualitas Produk BukanCuma Produsen

Kendati demikian, menurut dia, tidak semua tren harus selalu di ikuti demi memenuhi minat pasar generasi muda. Misalnya, dari warna maupun model pakaian.

Sebab, sejatinya pakaian muslim memang tidak terlalu ramai dengan motif ataupun warna. Akan tetapi, konsepnya soft dan elegan. Dua hal tersebut, kata Ali, mencerminkan keanggunan dan kemapanan pemikiran seorang muslimah secara agama.

Selain itu, perempuan muslimah akan di nilai bersahaja, berwibawa, dan di hargai orang. ”Harusnya yang kalem seperti itu tetap dominan. Tapi, yang busana streetwear gaya aneh-aneh gitu juga tidak ada salahnya,” ucap dia.

Lebih lanjut, Ali menegaskan bahwa yang harus memperbaiki kualitas produk bukan cuma produsen. Melainkan juga para konsumen. Dia berharap pengguna hijab tanah air mengerti sekaligus mencari produk-produk yang bahan dan prosesnya ramah lingkungan.

Pria berusia 49 tahun itu menjelaskan, fashion muslim tanah air mesti di cocokkan dengan iklim. Namun, tetap dengan sentuhan budaya luar yang sedang di butuhkan maupun tren. Sebab, tidak sedikit brand dari luar negeri yang menguasai pasar Indonesia.

”Ironi kan sebenarnya? Jadi, itulah yang perlu di sinkronkan supaya produk Indonesia laku di dalam dan luar negeri,” tutur Ali.(tur)

Laman sebelumnya 1 2 3

Related Articles

Back to top button