“Tolong Bantu Kami Mencari Nafkah, Keluarga Kami Juga Butuh Makan”
Belum Ada Edaran Resmi
Entah sampai kapan bisa bertahan, H Iling hanya bisa berdoa. Semoga usahanya lancar kembali. Meskipun tidak sebagus sebelum pandemi, paling tidak, usaha yang di tekuninya sejak tahun 1985 tersebut bisa memberi nafkah kelima anaknya. “Gara-gara usaha terus merosot, istri saya minta cerai,” tuturnya lirih.
Lain lagi dengan loket tiket bus DAMRI yang letaknya bersebelahan dengan milik H Iling. Meski tetap buka, tapi tidak melakukan penjualan tiket. “Kami tetap buka untuk memberikan informasi saja, tidak jualan tiket, karena dari tadi banyak yang datang bertanya,” ucap Achmad Yamani, salah satu petugas di loket tiket itu.
Pihaknya mengaku belum tahu apakah masih bisa beroperasi atau tidak. Sebab hingga saat ini belum ada edaran resmi yang masuk. Larangan mudik hanya di ketahui setelah mendapat informasi melalui media sosial (medsos). Padahal larangan mudik yang di berlakukan pemerintah hanya keluar provinsi, sedangkan mudik antarkabupaten masih di bolehkan.
Meski begitu, bus DAMRI yang melayani tujuan Kalteng seperti Tamiyang Layang, Ampah, Buntok, dan Palangka Raya, serta tujuan Batu Licin dan Can-tung memilih tak menjual tiket untuk sementara waktu sambil menunggu arahan pemerintah.
“Tujuan keluar Kalsel saja yang di larang, kalau tujuan dalam daerah, entahlah, sampai sekarang masih belum jelas,” pung-kas Yamani. (gmp/by/ran/ kpg/ce/ala)