JAKARTA, Kalteng.co-Isu lingkungan semakin menjadi perhatian global. Di tengah tantangan perubahan iklim yang semakin kompleks, peran jurnalis dalam menyajikan informasi yang akurat dan mendalam semakin krusial.
Memahami hal ini, Kedutaan Besar Inggris bekerja sama dengan Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) menyelenggarakan pelatihan khusus bagi jurnalis lingkungan Indonesia. Bertajuk”Upscaling Your Media by Increasing Your Media Performance”
Pelatihan yang berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia, digelar di Jakarta ini diikuti oleh 17 jurnalis dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dari Provinsi Kalteng yang diundang untuk mengikuti pelaihan ini adalah jurnalis Kalteng.co. Para peserta merupakan anggota SIEJ yang sehari-hari berkecimpung dalam meliput isu lingkungan di media lokal.
Faye Belnis, Juru Bicara Kedutaan Besar Inggris di Indonesia, dalam sambutannya menyampaikan bahwa isu perubahan iklim dan perlindungan lingkungan merupakan salah satu prioritas utama pemerintah Inggris.
“Kami berkomitmen untuk mendukung upaya Indonesia dalam mengatasi tantangan lingkungan. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kapasitas para jurnalis yang menjadi garda depan dalam menyebarkan informasi tentang isu lingkungan,” ujar Faye saat memberikan sambutan dalam pelatihan untuk jurnalis yang diadakan sebagai kerja bersama antara Kedutaan Besar Inggris dengan Society of Indonesian Environtmental Journalist (SIEJ) di Jakarta, Jumat (22/11/2024).
Pelatihan tersebut diikuti oleh 17 jurnalis dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai Sumatera hingga Papua. Para jurnalis ini adalah anggota SIEJ yang mengelola media lokal di wilayahnya masing-masing.
Dalam pelatihan tersebut para jurnalis mendapatkan materi dari Tosca Santoso, seorang praktisi dan pakar media yang bergerak independen dan juga Helena Rea, Head of Project BBC Media Action.
Tosca mengatakan, untuk mengembangkan sebuah media, bukan hal haram jika media mendapatkan pendanaan dari donor. Tapi media dan jurnalis tetap wajib mengembangkan diri dan revenue sesuai media masing-masing.
“Ketergantungan media pada donor sebaiknya tidak lebih dari 30 persen. Selebihnya media dan jurnalis harus mampu mengembangkan dirinya dan mengurangi sedikit demi sedikit ketergantungan pada donor. Sebab, makin tinggi ketergantungan media pada grant, maka semakin lemah media tersebut,” demikian disampaikan Tosca Santoso dalam pelatihan yang bertajuk “Upscaling Your Media by Increasing Your Media Performance.”