KALTENG.CO- Wakil Ketua Komisi I DPR Ahmad Heryawan, menyampaikan pernyataan keras terhadap tindakan META (perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp) terkait pembatasan konten pro-Palestina.
Menurutnya, tindakan META tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap kekerasan dan bahkan genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
“Oleh karena itu, kita dukung Organisasi HAM internasional seperti Human Right Watch (HRW), Amnesty International, serta Open Society Justice Initiative dan Victim Advocates International melaporkan keluhan whistleblower kepada SEC. Lantaran META membatasi konten pro-Palestina serta content atau berita yang terkait dengan tindakan brutal Israel terhadap rakyat sipil di Gaza-Palestina khususnya sejak Oktober 2023. Tindakan tersebut, secara tidak langsung menunjukkan keperpihakan META terhadap genosida di Gaza-Palestina,” ujar Ahmad Heryawan dalam keterangannya dikutip, Senin (3/3/2025).
Pembatasan Konten Pro-Palestina oleh META
Sejak konflik Israel-Palestina memanas pada Oktober 2023, META dituding melakukan pembatasan terhadap konten-konten yang mendukung Palestina. Hal ini memicu kecaman dari berbagai pihak, termasuk organisasi HAM internasional. Mereka menilai, pembatasan tersebut menghambat penyebaran informasi yang akurat mengenai situasi di lapangan dan membatasi kebebasan berekspresi.
Dukungan terhadap Organisasi HAM Internasional
Ahmad Heryawan menyatakan dukungannya terhadap langkah organisasi HAM internasional yang melaporkan tindakan META kepada Securities and Exchange Commission (SEC). Langkah ini diharapkan dapat mendorong transparansi dan akuntabilitas META dalam pengelolaan konten terkait konflik Israel-Palestina.
Dampak Tindakan META
Tindakan META yang membatasi konten pro-Palestina dinilai memiliki dampak yang signifikan. Hal ini dapat memengaruhi opini publik global dan menghambat upaya penyelesaian konflik secara adil. Selain itu, tindakan tersebut juga dapat memperburuk polarisasi dan memicu ketegangan antar kelompok masyarakat.
