Ekspor ke Jepang Meningkat 266,72 Persen
PALANGKA RAYA kalteng.co – Total nilai ekspor selama September 2020 senilai US$117,95 juta, sebagian besar ditujukan ke tiga negara, yaitu Jepang US$45,18 juta, Tiongkok US$28,64 juta dan India US$10,82 juta. Kontribusi ketiga negara tersebut mencapai 71,75 persen, dengan rincian Jepang 38,30 persen, Tiongkok 24,28 persen dan India 9,17 persen.
Menurut Kabid Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Akhmad Tantowi, dibandingkan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan nilai ekspor ke Jepang, Malaysia, Viet Nam, dan Philipina.
“Ekspor ke Jepang meningkat 266,72 persen, dari US$12,32 juta pada Agustus 2020 menjadi US$45,18 juta pada September 2020. Peningkatan ekspor ke Jepang salah satunya didorong oleh peningkatan ekspor kayu dan barang dari kayu dengan peningkatan nilai ekspor US$10,83 juta,” terangnya, baru-baru ini.
Sedangkan ekspor ke Tiongkok dan India mengalami penurunan, masing-masing sebesar 12,58 persen dan 6,08 persen. Turunnya ekspor ke Tiongkok disebabkan berkurangnya ekspor kayu dan barang dari kayu sebesar US$11,67 juta, untuk ekspor ke India turun disebabkan turunnya ekspor bahan bakar mineral US$2,16 juta.
Ia menambahkan, secara kumulatif, Januari-September 2020, ekspor ke Tiongkok terus mengalami peningkatan 9,04 persen dan berada di posisi pertama negara tujuan ekspor Kalteng. Ekspor ke Tiongkok selama Januari-September 2020 sebesar US$432,38 juta dan berkontribusi 32,23 persen dari total ekspor.
“Ekspor ke Jepang pada periode yang sama bernilai US$429,17 juta dan berkontribusi sebesar 31,99 persen. Ekspor ke India berada di posisi ketiga dengan nilai kumulatif sebesar US$153,09 juta dan berkontribusi sebesar 11,41 persen,” terangnya.
Selanjutnya, impor selama September 2020 senilai US$4,38 juta berasal dari 3 negara. Malaysia US$4,17 juta, Arab Saudi US$0,19 dan Viet Nam US$0,02 juta. Secara kumulatif Januari-September 2020, Malaysia, Singapura dan Laos (tergabung pada kelompok negara lainnya) masih menjadi negara asal impor utama dengan kontribusi masing-masing sebesar 44,63 persen, 34,79 persen, dan 7,06 persen. Semetara Singapura merupakan negara asal utama impor bahan bakar mineral.
“Malaysia merupakan negara asal utama impor mesin pesawat mekanik, sedangkan Laos merupakan negara asal utama impor pupuk. Selama Januari-September 2020, impor dari Arab Saudi mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan impor dari negara lain justru mengalami penurunan,” tandasnya. (aza)