Impor Kalteng Berupa Mesin Meningkat Signifikan
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Komoditas utama impor Kalimantan Tengah (Kalteng) selama Juni 2021 adalah mesin/pesawat mekanik. Komoditas itu berupa ketel uap air yang dioperasikan secara elektrik, aparat pemanas dan pendingin serta alat-alatnya dan mesin untuk industri pengolahan makanan dan mesin lainnya untuk industri tertentu senilai US$7,75 juta. Sementara bahan bakar mineral berupa aspal senilai US$1,34 juta.
“Dibanding nilai impor pada Mei 2021, terjadi peningkatan yang signifikan pada impor mesin/pesawat mekanik pada Juni 2021 senilai US$6,47 juta (505,47 persen). Didorong meningkatnya komoditas aparat pemanas dan pendingin serta alat-alatnya senilai US$6,66 juta,” ucap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro
Menurut dia, impor bahan bakar mineral dan bijih, terak dan abu logam juga mengalami peningkatan. Masing-masing senilai US$0,40 juta (42,55 persen) dan US$0,14 juta (tidak ada transaksi impor pada Mei 2021).
Berita Terkait……Juni 2021, Impor Kalteng Naik 197,24 Persen
Lebih lanjut ia menjelaskan, penurunan impor terbesar terjadi pada impor benda-benda dari besi dan baja senilai US$0,48 juta (100,00 persen). Apabila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, selama Juni 2021 terjadi peningkatan nilai impor untuk beberapa golongan barang, kecuali produk kimia dan beberapa komoditas yang termasuk dalam golongan barang lainnya.
“Untuk impor mesin/pesawat mekanik mengalami peningkatan terbesar senilai US$7,65 juta (7.650,00 persen), diikuti bahan bakar mineral senilai US$0,77 juta (135,09 persen), bijih, terak dan abu logam senilai US$0,14 juta (tidak ada transaksi impor pada Juni 2020) dan mesin/peralatan listrik senilai US$0,09 juta (225,00 persen),” terangnya.
“Penurunan nilai impor pada golongan barang lainnya salah satunya disebabkan oleh menurunnya nilai impor pupuk senilai US$0,57 juta. Impor berbagai produk kimia mengalami penurunan senilai US$0,09 juta (21,43 persen),” imbuhnya.
Eko melanjutkan, selama Januari–Juni 2021, impor seluruh komoditas di Kalteng mengalami peningkatan senilai US$14,39 juta (92,66 persen) jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan terbesar berasal dari komoditas mesin/pesawat mekanik yang mengalami peningkatan senilai US$15,17 juta (683,33 persen). Sedangkan penurunan terbesar dari komoditas bahan bakar mineral yang mengalami penurunan senilai US$2,40 juta (32,21 persen).
“Kontribusi terbesar berasal dari kelompok komoditas mesin/pesawat mekanik senilai US$17,39 juta (58,12 persen terhadap total impor). Impor bahan bakar mineral menempati urutan kedua dengan nilai kumulatif senilai US$5,05 juta dan berkontribusi 16,88 persen terhadap total impor,” tutupnya. (aza)