Impor Provinsi Kalimantan Tengah Dari Empat Negara
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Impor Provinsi Kalimantan Tengah berasal dari empat negara. Yaitu Malaysia, Singapura, Laos dan Jerman. Selama Maret 2021 impor dari empat negara ini senilai US$10,95 juta.
Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah, Eko Marsoro mengatakan, nilai impor dari Malaysia berupa mesin/pesawat mekanik mencapai US$7,27 juta. Sedangkan bahan kimia organik US$0,81 juta.
“Singapura berupa bahan bakar mineral (aspal) mencapai US$2,15 juta. Laos berupa pupuk (pupuk kalium klorida) mencapai US$0,64 juta. Jerman berupa berbagai produk kimia (bahan kimia lainnya) mencapai US$0,08 juta,” jelasnya.
Menurut dia, dibanding nilai impor pada Februari 2021, terjadi peningkatan nilai impor yang signifikan dari Malaysia dan Singapura. Impor dari Malaysia dan Singapura mengalami peningkatan masing-masing senilai US$7,70 juta dan US$1,54 juta.
Berita Terkait….Bongkar Muatan Impor di Pelabuhan Kalimantan Tengah Meningkat
“Sementara itu, impor dari Laos, Jerman, Tiongkok dan beberapa negara yang termasuk dalam kelompok negara lainnya mengalami penurunan. Masing-masing 11,11 persen, 65,22 persen, 100,00 persen dan 100,00 persen,” terangnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, apabila di bandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Impor Kalimantan Tengah pada Maret 2021 dari seluruh negara mengalami peningkatan. Kecuali kelompok negara lainnya yaitu Arab Saudi, Viet Nam, dan Austria.
Impor dari Malaysia mengalami peningkatan 708,00 persen. Impor dari Singapura, Laos dan Jerman juga mengalami peningkatan. Di mana pada 2020 tidak ada transaksi impor dari negara-negara tersebut.
“Penurunan impor dari kelompok negara lainnya senilai US$0,94 juta atau 100,00 persen,” ujarnya.
Eko menambahkan, di bandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Januari–Maret 2021 dari seluruh negara naik US$6,77 juta (87,92 persen). Kecuali dari Singapura, Tiongkok dan beberapa negara yang termasuk dalam kelompok lainnya. Penurunan nilai impor dari Singapura senilai US$0,64 juta dan Tiongkok senilai US$0,65 juta.
“Dari sisi peranan terhadap total impor Januari–Maret 2021, kontribusi tertinggi berasal dari negara Malaysia senilai US$8,59 juta di ikuti Singapura senilai US$2,77 juta,” tandasnya. (aza)