Nilai Tukar Petani Kalimantan Tengah Lebih Rendah 1,78 Poin
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Nilai tukar petani (NTP) gabungan dari lima subsektor pertanian di Kalimantan Tengah selama April 2021 mencapai 113,07 atau lebih rendah 1,78 poin dibandingkan nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) di periode yang sama sebesar 114,85.
“Selisih antara NTP dan NTUP, mencerminkan tingkat reduksi terhadap nilai tukar. Sebagai dampak dari naiknya tingkat harga kebutuhan konsumsi rumah tangga petani produsen, termasuk peternak dan nelayan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) Eko Marsoro, belum lama ini.
Eko melanjutkan, di banding Maret 2021, terjadi peningkatan NTP 0,81 persen. Peningkatan ini akibat kenaikan indeks harga yang di terima petani 0,72 persen sementara indeks harga yang di bayar petani mengalami penurunan 0,09 persen.
Berita Terkait…..Nilai Tukar Petani Kalteng 102,81
Meningkatnya NTP secara keseluruhan juga di pengaruhi meningkatnya nilai tukar pada subsektor tanaman perkebunan rakyat 1,53 persen dan subsektor perikanan 1,17 persen.
“Sedangkan subsektor lainnya mengalami penurunan nilai tukar, yaitu peternakan 0,68 persen, tanaman pangan 0,43 persen dan hortikultura 0,04 persen,” terangnya.
Menurut dia, selama April 2021, indeks harga yang di terima petani mengalami peningkatan. Sedangkan indeks harga yang di bayar petani mengalami penurunan. Indeks harga yang di terima petani mencapai 122,08, lebih tinggi di bandingkan indeks harga yang di bayar petani 107,97.
Lebih lanjut ia mengatakan, selama April 2021, indeks harga yang di terima petani mengalami peningkatan 0,72 persen. Sementara indeks harga yang di bayar petani mengalami penurunan 0,09 persen.
Ia menjelaskan, peningkatan indeks harga yang di terima petani di pengaruhi kenaikan indeks harga yang di terima pada subsektor tanaman perkebunan rakyat 1,36 persen dan subsektor perikanan 1,20 persen.
“Penurunan indeks harga yang di bayar petani di dorong penurunan yang terjadi di subsektor tanaman perkebunan rakyat 0,17 persen. Kemudian hortikultura 0,14 persen dan tanaman pangan 0,08 persen,” terangnya.
Ia menambahkan, Konsumsi Rumah Tangga Petani merupakan salah satu komponen nilai yang di bayar oleh petani. Pada April 2021 terjadi penurunan IKRT 0,18 persen. Secara umum, penurunan ini karena menurunnya indeks harga kelompok pengeluaran. Yaitu pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,36 persen, kelompok transportasi 0,04 persen serta kelompok kesehatan 0,01 persen. (aza)