Ekonomi Bisnis

NTP Subsektor Tanaman Pangan Terendah

PALANGKA RAYA, kalteng.coNTP (nilai tukar pertanian) di Kalimantan Tengah subsektor tanaman pangan sebesar 97,48. Subsektor ini terendah selama April 2021. Sedangkan yang tertinggi adalah tanaman perkebunan rakyat 123,66. Kemudian hortikultura 103,71, peternakan 103,40, perikanan 102,07.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, Eko Marsoro, mengatakan, pada April 2021, nilai tukar hasil produksi pada subsektor tanaman pangan masih belum mampu mengimbangi tingkat harga kebutuhan konsumsi dan biaya produksi.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Hal ini karena indeks harga yang di terima petani 105,33 lebih kecil di banding indeks harga yang di bayar petani 108,05. NTP subsektor tanaman pangan mengalami penurunan 0,43 persen dari 97,90 (Maret 2021) menjadi 97,48 (April 2021),” jelasnya.

Berita Terkait……Nilai Tukar Petani Kalimantan Tengah Lebih Rendah 1,78 Poin

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Eko melanjutkan, untuk indeks harga hasil produksi di subsektor pertanian mengalami penurunan di kelompok hasil produksi kelompok padi 0,55 persen. Sementara itu kelompok palawija mengalami peningkatan 0,10 persen.

“Penurunan harga gabah pada kelompok padi karena ada beberapa wilayah yang sedang panen pada April 2021,” ujarnya.  

Menurut Eko, untuk nilai tukar subsektor hortikultura mengalami penurunan nilai tukar 0,04 persen dari 103,75 (Maret 2021) menjadi 103,71 (April 2021). Penurunan ini di pengaruhi penurunan It (0,18 persen) yang lebih tinggi di banding penurunan Ib (0,14 persen). Penurunan It terjadi pada kelompok produksi sayur-sayuran 1,31 persen dan tanaman obat 0,18 persen.

“Untuk penurunan harga kelompok sayur-sayuran di dominasi cabai rawit, terung dan kacang panjang. Penurunan harga kelompok tanaman obat terutama di pengaruhi jahe,” ucapnya.  

Untuk tanaman perkebunan rakyat merupakan subsektor andalan di Kalimantan Tengah. Pada April 2021, jelas Eko, subsektor ini mengalami peningkatan nilai tukar 1,53 persen didorong peningkatan It 1,36 persen khususnya komoditas karet dan kelapa sawit. Sementara itu, Ib mengalami penurunan 0,17 persen di periode yang sama.

“Selama lima bulan terakhir, NTP subsektor perkebunan masih mendominasi di bandingkan subsektor lainnya. NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat pada bulan April 2021 123,66,” ungkapnya.  

Lebih lanjut ia mengatakan, Pada April 2021, subsektor peternakan mengalami penurunan nilai tukar 0,68 persen dari 104,11 (Maret 2021) menjadi 103,40 (April 2021). Hal ini di sebabkan dari kombinasi penurunan It 0,49 persen dan kenaikan Ib 0,19 persen. Penurunan indeks harga hasil produksi terjadi pada kelompok unggas (ayam ras pedaging) sebesar 1,02 persen.

Ia menambahkan, untuk subsektor perikanan mengalami peningkatan nilai tukar 1,17 persen dari 100,89 (Maret 2021) menjadi 102,07 (April 2021). Peningkatan nilai tukar subsektor perikanan di dominasi peningkatan nilai tukar nelayan sebesar 1,52 persen.

“Meningkatnya indeks harga perikanan tangkap di pengaruhi komoditas ikan baong, lais, gabus, rajungan dan papuyu,” tandasnya. (aza)

Related Articles

Back to top button