BeritaLINTAS BORNEOMETROPOLIS

Belanda Kembalikan Harta Karun Rampasan Saat Menjajah Indonesia; Kembalikan Juga Kepala Demang Lehman yang Dipenggal!

KALTENG.CO-Saat masa penjajahan Balanda di wilayah Nusantara, banyak harta karun dan artefak bangsa ini yang dijarah dan dirampas. Kemudian dibawa ke negeri Kincir Air sebagai bagian dari rekam jejak kolonialisme Belanda.

Beberapa harta karun dan artefek yang saat ini masih tersimpan di Museum Leiden Belanda itu, akan dikembalikan ke bangsa Indonesia.

Bagi warga Dayak di tanah Borneo, terutama yang bertempat tinggal di wilayah Kalsel dan Kalteng  salah satu jejak rekam penjajahan tersebut adalah Kepala Demang Lehman.

Tokoh Dayak terdepan dalam peperangan melawan kolonialismen ini, tewas di tiang gantungan. Kemudian kepalanya dipenggal dan dibawa ke Negeri Belanda.

Melalui momentum Belanda mengembalikan artefak milik Indonesia, tentunya Kepala Demang Lehman yang tersimpan di Museum Leiden juga harus dikembalikan!

Bagaimana caranya?

Salah satunya dengan menyusun petunjuk teknis (juknis) yang menjembatani daerah yang menginginkan ada repatriasi artefak setempat.

Sejarawan Universitas Airlangga Adrian Perkasa memberi contoh, misalnya ketika ada pemerintah daerah di Madura yang ingin meminta kembali peninggalan kerajaan yang juga dirampas Belanda saat mengoloni Indonesia. Juknis usulan itu harus dibuat oleh pemerintah pusat.

”Termasuk aturan jika sudah dipulangkan, artefak tersebut ditempatkan di mana saja. Apa hanya di museum nasional atau boleh disimpan di museum daerah, termasuk dikembalikan ke tempat semula,” kata fellow di KITLV-NIOD untuk meneliti koleksi kolonial di museum-museum Belanda, Selasa (11/7/2023).

Selain itu, Adrian mendorong agar pemerintah serius memperhatikan usulan dari daerah mengenai artefak yang dirampas tersebut. Misalnya dari keluarga Kesultanan Banjar yang sudah meminta pengembalian kepala Demang Lehman yang saat ini kabarnya tersimpan di salah satu museum di Belanda.

Sementara itu, peneliti sejarah di Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Wajidi mengatakan, berbicara tentang artefak dari Kalsel, sejauh ini yang bisa disaksikan langsung hanya berupa koleksi arsip atau surat-surat penting.

Misalnya surat perjanjian antara Kesultanan Banjar dan Belanda. ”Itu pun hanya tiruan. Bukan surat-surat asli,” ujarnya.

Kalaupun kemudian ada yang asli, hanya beberapa. Misalnya beberapa senjata yang kini diletakkan di Museum Nasional di Jakarta. Sejauh ini Pemprov Kalsel juga masih terus berharap Belanda mau mengembalikan bagian tubuh berupa kepala pahlawan dari Kesultanan Banjar Demang Lehman.

”Dari informasi yang saya terima, bukan hanya kepala Demang Lehman saja. Tapi, ada juga kepala Penghulu Rasyid. Namun, yang terdata sejauh ini dan menjadi katalog museum anatomi di Leiden itu kepala Demang Lehman,” tekannya.

1 2Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button