Terapi Kejantanan dan Kecantikan Sepi Pelanggan
Menurut Yandi, penurunan jumlah pasiennya tersebut di sebabkan adanya kekawatiran dari masyarakat untuk datang secara langsung ke tempat praktiknya, karena takut tertular Covid-19.
Meski begitu, ada beberapa pasien yang tetap menjalin komunikasi dengannya.
“Ada beberapa pasien yang hanya menelpon hanya untuk berkonsultasi terapi kejantanan dan kecantikan, ada yang dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.
Saya harap Covid-19 segera berakhir,” katanya.Yandi menambahkan, terapi tradisional yang ia geluti saat ini menurun dari ayahnya yang sempat juga membuka praktik di Jakarta.
Menurut dia, terapi alternatif di tempatnya sangat cocok bagi pria yang loyo di ranjang dan wanita yang ingin membuka aura energi positifnya, dengan biaya terjangkau.
“Selain terapi kejantanan dan kecantikan, ada juga buka aura supaya usaha bisa laris, supaya bisa naik pangkat atau jabatan,” tandasnya. (yan/s/aza)