Ekonomi Bisnis

Tingkatkan UMKM dengan Kebijakan Pengembangan

PALANGKA RAYA-Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral berupaya untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui kebijakan pengembangan UMKM. Hal ini dilontarkan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Tengah (Kalteng), saat menjelaskan mengenai peran UMKM dalam pemulihan ekonomi Kalteng.

“Peningkatan akses keuangan UMKM dalam mendorong pertum­buhan ekonomi yang inklusif, dan terjaganya Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) memerlukan pendekatan yang menyeluruh dan sinergi antar berb­agai unsure. Perkembangan sistem keuangan juga dapat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucap Yudo Herlambang, baru-baru ini.

Yudo Herlambang menjelaskan, fokus BI dalam pengembangan UMKM, sasarannya adalah mewu­judkan UMKM yang mendukung pengendalian inflasi komponen bergejolak (volatile food), komoditas ekspor guna penerimaan devisa, serta pengembangan ekonomi unggulan yang merupakan potensi lokal.

“Selain itu sasarannya adalah mewujudkan UMKM yang berkual­itas dan memiliki akses keuangan yang meningkat, meningkatnya pem­biayaan, pemasaran dan penggunaan transaksi keuangan secara elektronik oleh UMKM, serta mewujudkan pengembangan UMKM yang ber­dampak luas,” urainya.

Sementara itu, lanjut Yudo, peran UMKM terhadap ekonomi Kalteng dalam hal jumlah UMKM pada 2019 ada 40.568 unit. Dengan rincian mikro 0.85 persen, kecil 7.43 persen dan menengah 91.72 persen.

https://kalteng.co https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

“Untuk hotel, perdagangan, kuliner ada 28.839 unit. Untuk pertanian, perkebunan dan perikanan ada 10.401 unit, jasa ada 3.645 unit, industri pen­golahan ada 1.734 unit dan lainnya ada 949 unit,” tandasnya. (aza)  

Related Articles

Back to top button