UPR Berperan Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Desa Mantangai Tengah
PALANGKA RAYA, kalteng.co – Di bawah kepemimpinan Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Dr Andrie Elia Embang SE MSi, UPR semakin meningkat dari segala lini.
Buktinya, baru-baru ini pihak UPR terjun ke desa memberikan arahan kerja nyata untuk meningkatkan perekonomian dengan program desa mandiri peduli gambut, sehingga berdampak positif bagi masyarakat Desa Mantangai Tengah Kecamatan Mantangai Kabupaten Kapuas.
Kepala Desa Mantangai Tengah, H. Wilson mengatakan, bahwa kelompok Tim Kerja Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (TK-PPEG) Mantangai Sejahtera mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutananan melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan yang dikoordinir oleh Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut (PKG).
“Khususnya Rektor UPR Dr Andrie Elia Embang SE MSi, Dekan Fakultas Pertanian UPR Ir Sosilawaty MP karena telah banyak memberikan petunjuk, arahan kerja nyata yang bersinambungan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat kami serta meninjau langsung program ini, sehingga bisa berjalan dengan baik,” ucap H .Wilson, Senin (15/3/2021).
Ia menjelaskan, program tersebut berawal dari kebakaran lahan gambut yang terjadi di Kalimantan Tengah sangat menyita perhatian dan hampir terjadi setiap tahunnya di musim kemarau, yang tentu merugikan masyarakat. Salah satunya Desa Mantangai.
“Kebakaran tidak hanya menyebabkan perubahan ekosistem gambutnya termasuk rusaknya habitat flora dan fauna. Namun juga berdampak pula pada kondisi sosial ekonomi masyarakat yang mata pecahariannya bergantung pada hasil hutan,” terang H Wilson.
“Untuk memulihkan kondisi tersebut, Kementerian Lingkungan Hidup sebagai pendamping desa melaksanakan program Desa Mandiri Peduli Gambut,” lanjutnya.
Dengan memanfaatkan lahan desa yang terdampak kebakaran Desa Mantangai Tengah melalui TK-PPEG Mantangai Sejahtera melaksanakan kegiatan revegetasi tanaman petai seluas 5 hektare, serta budidaya tanaman bambu puring manis seluas 2 hektare.
Kegiatan lain yang melibatkan masyarakat Mantangai Tengah berupa penyediaan air bersih 10 titik sumur bor, budidaya ternak ayam dan itik dengan populasi 1.000 ekor, penanaman cabai, ubi jalar, singkong dan pisang pada lahan seluas 1 Ha serta budidaya ikan papuyu dan patin sebanyak 13 unit kolam seluas 4 x 6 m.
“Beberapa kali Tim KLHK dan UPR melaksanakan monitoring dan evaluasi melihat seluruh kegiatan telah berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi Desa Mantangai Tengah,” tandasnya. (yan/1,5/aza)