Buntok

Lokasi Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan Ditetapkan

BUNTOK, Kalteng.co – Lokasi pengelolaan perikanan berkelanjutan ditetapkan. Dua desa di Kecamatan Dusun Hilir Kabupaten Barito Selatan, tepatnya Desa Mangkatip dan Desa Batilap ditetapkan oleh FAO dan KKP RI sebagai wilayah pengembangan percontohan pengelolaan perikanan perairan darat berkelanjutan. Hal itu dikatakan, Asisten III Setda Barsel, Drs. Mirwansyah, Kamis (04/11/2021).

Dikatakan, bahwa Kegiatan itu terselenggara berkat kerjasama antara FAO perwakilan Indonesia dengan KKP RI, serta Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barsel.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Program proyek I-Fish ini adalah pengarusutamaan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan. Yang mana, kata dia, dalam prakteknya, yakni perikanan darat pada area bernilai konservasi tinggi di ekosistem air tawar.

“Dengan telah digelarnya sosialiasi beberapa hari lalu di aula Kantor Bappeda, tujuannya guna menjelaskan secara teknis apa yang harus dikerjakan di Kelurahan Mangkatip dan Desa Batilap,” terangnya panjang lebar.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Perlu diketahui, kata Mirwansyah, selain di Barsel proyek I-Fish itu sendiri dilaksanakan juga di empat daerah seperti, Kabupaten Kapuas, Cilacap, Sukabumi (Jawa Barat), serta di Kabupaten Kampar (Riau).

“Khusus di Barsel, spesies yang akan menjadi prioritas konservasi adalah ikan Arwana,” ungkapnya.

Dua desa di Kecamatan Dushil yang dijadikan Lokasi Percontohan itu sendiri, kata dia, semata-mata untuk menjaga keanekaragaman hayati pada ekosistem perairan darat, dengan cara meningkatkan kapasitas pengelolaan dan monitoring perikanan.

“Sehingga nantinya bisa menjadi referensi dalam mengelola perairan darat baik di level kabupaten, provinsi maupun level nasional,” jelas Mirwansyah.

Program itu, lanjut dia, merupakan program pengelolaan perairan darat yang berkelanjutan dan pertama kali dilaksanakan di Indonesia. “FAO dan KKP RI akan menggandeng BUMN yaitu PT. Sucofindo sebagai pelaksana kegiatan,” cetusnya.

“Yang pasti kehadiran PT. Sucofindo, merupakan investor nasional sangat penting guna mendorong investasi, khususnya di Barsel, terutama di sektor perikanan dan sektor lainnya,” ujarnya Mirwansyah. (ner)

Related Articles

Back to top button