Dua Pasien Meninggal di Barsel, Status KLB Kasus Rabies Ditetapkan
Ketiadaan Dokter Hewan, Berpengaruh Terhadap Upaya Stabilisasi Populasi Anjing
Pemberitahuan untuk memvaksin anjing peliharaan secara teratur setahun tiga kali, mendorong aparat seluruh desa di wilayahnya terdapat anjing, untuk melakukan eliminasi bila anjing sudah menunjukkan gejala tidak biasa, misal secara agresif menyerang/mengigit orang.
Untuk kendala yang di hadapi lanjut ia, operasional vaksinasi terbatas, padahal anjing tersebar dan umumnya di wilayah yang sulit di jangkau. kerap, di temukan anjing yang sulit di tangkap untuk divaksin karena pemilik tidak pernah “bermain” dengan anjing.
Fasilitas penunjang operasional vaksinasi berupa kendaraan roda dua /trail tidak di miliki padahal untuk menuju lokasi tersebut sangat memerlukan kendaraan yg memadai.
Di contohkan, seperti Desa Hulu Tampang dan Ngurit punya populasi anjing yang banyak tetapi sarana petugas buat menuju lokasi terbatas. Kemudian, Ketiadaan dokter hewan, berpengaruh terhadap upaya stabilisasi populasi anjing, karena kecepatan vaksinasi tidak sebanding dengan laju pertambahan populasi anjing.
“Seandainya ada dokter hewan dapat di laksanakan program sterilisasi buat anjing betina. Dan kastrasi buat anjing pejantan sebagai laju populasi dapat di tekan,” tutupnya.(ner)