Kabut Asap Mulai ‘Menghantui’ Kota Cantik
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kabut asap mulai ‘menghantui’ Kota Cantik. Hal itu disebabkan maraknya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kota Palangka Raya ini, Sabtu (2/9/2023) kemarin.
Seperti pantauan awak media di lapangan, sejak pagi hari sudah mulai terlihat asap tipis-tipis di langit ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini. Tidak hanya kabutnya saja, aroma menyengat dari peristiwa kebakaran lahan itu juga mulai menusuk hidung.
Satuan tugas (Satgas) Karhutla di Kota Palangka Raya kini harus bekerja ekstra untuk menindaklanjuti setiap laporan yang masuk. Dari puluhan petugas gabungan yang ada, mereka berbagi tugas untuk memadamkan di setiap lokasi yang berbeda.
Baru-baru ini di awal September 2023, dalam sehari tercatat ada sekitar 20 kali peristiwa jago merah mengamuk di Kota Cantik. Tak sedikit dari insiden yang terjadi itu telah mendekati pemukiman dan nyaris membahayakan masyarakat sekitarnya.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan, puluhan kejadian yang terjadi dalam sehari ini ada yang merupakan titik baru dan juga lanjutan dari kebakaran sebelumnya.
“Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, bahwa peristiwa karhutla yang terjadi di Kota Palangka Raya pada kemarin hari itu, ada sebanyak enam titik lanjutan dan 14 kebakaran lahan pada titik baru,” Minggu (3/9/2023).
Lanjutnya, adapun 20 titik api yang terjadi ini di Jalan Talawang, Jalan Ketimpun Permai, Jalan Mahir Mahar, Jalan Hiu Putih 13, Jalan Hiu Putih 9, Jalan Sakan Ujung, Jalan Tingang 22, Jalan Tingang 27, Jalan Rungan, dan Jalan Gurame.
Kemudian berada di Jalan Bukit Palangka 15, Jalan G Obos 25, Jalan G Obos 24, Jalan Yogyakarta, Jalan Bandar Utama I, Jalan Christopel Binti, Jalan Karya Hapakat, Jalan Karuhei, Jalan Pramuka, dan Jalan Parawai.
Menurutnya, dalam dua hari di bulan September 2023, pihaknya mencatat ada sekitar 23 kasus karhutla terjadi di Kota Palangka Raya. Akibat insiden yang terjadi itu menyebabkan lahan yang hangus terbakar mencapai 27,12 hektar.
“Saya imbau kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, melihat kondisi cuaca panas dan banyak lahan yang kering dapat menyebabkan kebakaran lahan,” pungkasnya. (oiq)