Hukum Dan KriminalPangkalan Bun

Marak Garong Sawit di Kobar, DAD dan Aliansi Masyarakat Siap Melawan

PANGKALAN BUN, Kalteng.co – Maraknya aksi garong sawit (pencuri sawit) massal di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) membuat geram masyarakat. Pasalnya aksi yang dilakukan dibeberapa perusahaan justru berdampak buruk pada warga khususnya yang ada diwilayah Kecamatan Pangkalan Banteng.

Sehingga Dewan Adat Dayak (DAD) Kobar bersama aliansi masyarakat menggelar deklarasi perlawanan. Kegiatan itu dilakukan di Kecamatan Pangkalan Banteng dihadiri, tokoh masyarakat, ormas dan beberapa Kepala Desa, serta Damang, Minggu (28/4/2024).

Ketua DAD Kobar Ahmadi Riansyah mengatakan, upaya ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan pada para pelaku garong sawit. Karena aksinya yang dilakukan selama ini ternyata berdampak terhadap pelemahan ekonomi. Khususnya masyarakat dikalangan bawah hingga situasi kondusifitas masyarakat.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Mereka mendorong agar garong sawit segera dihentikan dengan melakukan perlawanan. Ironisnya para pelaku panen massal ini sendiri terjadi diwilayah Pangkalan Banteng. Dalam deklarasi ini peserta bersepakat dan menghasilkan beberapa poin yang segera ditindaklanjuti.

“Kami tegaskan perlawanan ini dilakukan bukan mengatasnamakan perusahaan ataupun siapapun. Ini bentuk keprihatinan karena aksi garong yang dilakukan sudah membuat masyarakat resah,” kata Ahmadi.

Menurutnya, apabila nantinya dengan adanya imbauan ini dan tetap tidak diindahkan oleh para pelaku akan ada upaya tegas dari masyarakat. Salah satunya turun ke lapangan dan menghadang para pelaku yang melakukan aksi panen massal di beberapa perusahaan.

Masyarakat melakukan langkah ini bukan karena tidak percaya kepada aparat penegak hukum ataupun pemerintah. Justru langkah yang dilakukan ini sebagai bentuk dukungan untuk membantu agar situasi tetap aman dan kondusif.

“Kasihan masyarakat merasa ketakutan dan beberapa sektor ekonomi terganggu. Kami sepakat akan melakukan perlawanan  kalau masih ada oknum atau kelompok masyarakat nekat panen massal,” ujarnya.(son)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button