Pelanggaran Melonjak di Operasi Zebra 2025
PALANGKA RAYA, Kalteng.co– Jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjaring dalam Operasi Zebra Telabang 2025 di Kalteng melonjak tajam. Tingginya akan itu berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya.
Lonjakan ini membuat Ditlantas Polda Kalteng mempersiapkan pengawasan lebih ketat menjelang Operasi Lilin Telabang untuk pengamanan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Dirlantas Polda Kalteng Kombes Pol Yusep Dwi Prastiya melalui Kabag Binopsnal Ditlantas Polda Kalteng AKBP Suwarno mengatakan, Operasi Zebra tahun ini menjadi indikator awal peningkatan mobilitas masyarakat. Karena itu, hasil operasi dijadikan dasar memperkuat strategi pengamanan arus libur akhir tahun.
“Tren pelanggaran yang naik memberikan gambaran bahwa intensitas kegiatan masyarakat juga meningkat. Ini menjadi perhatian kami dalam menyusun langkah kedepan dalam pengamanan Nataru,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).
Data Ditlantas menunjukkan jumlah penindakan pada Operasi Zebra tahun 2024 sebanyak 8.444 kasus. Pada tahun ini, angka tersebut melonjak menjadi 13.006 kasus, atau naik lebih dari 54 persen. Kenaikan tertinggi berasal dari penindakan berbasis teknologi melalui ETLE.
Penindakan ETLE statis meningkat dari 17 menjadi 137 kasus. ETLE mobile juga mengalami kenaikan dari 176 menjadi 226 kasus. Sebaliknya, tilang manual justru anjlok dari 2.346 kasus menjadi hanya 53 kasus. Sementara itu, teguran naik signifikan, dari 5.905 menjadi 12.590 teguran.
Meski penindakan membengkak, pelanggaran berdasarkan jenis kendaraan justru menunjukkan penurunan. Kasus pelanggar roda dua merosot dari 1.669 menjadi 245 kasus. Pelanggaran oleh kendaraan roda empat juga turun dari 848 menjadi 171 kasus.
Pada sisi lain, data kecelakaan lalu lintas selama masa operasi mencatat 49 kejadian dengan 15 korban meninggal dunia. Tahun sebelumnya terjadi 47 kecelakaan dengan 12 korban meninggal. Dengan demikian, ada kenaikan jumlah kejadian maupun korban jiwa.
“Kondisi tersebut menjadi alarm agar pengawasan di lapangan diperketat. Kami akan menambah personel di titik rawan dan memperluas pemanfaatan ETLE untuk menekan potensi kecelakaan,” imbuhnya. (oiq)
EDITOR: TOPAN




