Suka Kencan Online? Awas Jadi Sasaran Doxing
Ancaman Privasi Yang Di Hadapi
pengguna Kencan Online
Akses Doxer ke alamat rumah target, tempat kerja, nama, nomor telepon, dll. telah meningkatkan risiko untuk menjadikan ancaman dari dunia online tersebut ke dunia fisik.
Misalnya, setiap enam (16%) responden mengaku pernah mengalami kejahatan doxing. Selain itu, sebanyak 11% responden yang menghadapi kejahatan doxing saat berkencan online, tidak tahu bahwa mereka telah menjadi korban doxing. Penelitian juga mengungkap lebih detail tentang ancaman privasi yang di hadapi pengguna saat berkencan online.
Sebanyak 40% orang yang di wawancarai mengakui bahwa, saat berkomunikasi secara online, pasangan mereka membagikan tangkapan layar percakapan tanpa persetujuan kedua pihak, mengancam untuk menyebarkan informasi pribadi yang di temukan secara online, membocorkan foto intim mereka, atau membuntuti mereka di kehidupan nyata, yang juga merupakan konsekuensi langsung dari doxing.
Masalah yang paling umum adalah cyberstalking dengan 17% responden mengakui. Bahwa mereka telah di awasi di media sosial oleh orang yang sebelumnya tidak cocok (unmatched) di aplikasi kencan.
Anna Larkina, pakar keamanan di Kaspersky mengatakan bahwa media sosial dan berbagai aplikasi yang hadir. Memang membuat kencan lebih mudah bagi kita.
Anda mungkin menemukan cinta dalam hidup Anda secara online tetapi sayangnya. Di sana juga terdapat bot dan penipu yang mencari korbannya pada platform aplikasi kencan. Itulah sebabnya saat berkomunikasi dengan seseorang secara online, tetap penting untuk mengingat aturan dasar privasi digital.
“Untuk berkencan secara online dengan aman. Kami menyarankan untuk tidak membagikan informasi pengenal pribadi, seperti nomor telepon, lokasi, rumah, dan alamat kantor, dll. Mencegah ancaman pada tahap awal seperti itu akan membuat Anda lebih dapat menikmati kencan online tanpa rasa khawatir” komentar Anna.(tur)