PEMKAB BARITO SELATAN

GKE Diharapkan Terlibat Aktif dalam Pelayanan Bagi Kaum Disabilitas

BUNTOK, Kalteng.co – Wakil Ketua Umum MPH Sinode Banjarmasin, Pdt. Kinarung Maleh, mengharapkan agar seluruh Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) terlibat aktif dalam pelayanan kepada kaum disabilitas. Hal ini disampaikannya saat membuka seminar sosialisasi pelayanan gereja bagi penyandang disabilitas yang digelar oleh Resort GKE Buntok di Gereja Imanuel, Buntok, baru-baru ini.

https://kalteng.co

“Kita dari GKE berlandaskan Alkitab, dan dalam Alkitab ada pesan yang jelas untuk memperhatikan semua umat, tanpa memandang situasi, bentuk, latar belakang, atau keadaan mereka, agar semua dapat menerima kasih yang sama,” ujar Pdt. Kinarung Maleh.

https://kalteng.cohttps://kalteng.co

Dengan dasar teologi ini, lanjutnya, gereja memiliki kewajiban untuk memberikan perhatian khusus kepada penyandang disabilitas melalui pelayanan yang maksimal.

“Yang kita lakukan hari ini lebih terstruktur, terprogram, dan berkualitas. Oleh karena itu, kita melibatkan sebanyak mungkin resort, jemaat, dan seluruh warga GKE untuk bersama-sama memuliakan nama Tuhan,” katanya.

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Ia menekankan bahwa penyandang disabilitas perlu diperhatikan, dan mereka juga harus merasa disayangi. Selain itu, mereka pun memiliki kemampuan untuk melayani.

“Setelah kegiatan ini, kami berharap ke depannya semua Gereja Kalimantan Evangelis bisa terlibat aktif dalam pelayanan bersama kaum disabilitas,” harapnya.

Salah satu narasumber dari Pusat Rehabilitasi Yakkum Yogyakarta, Rita Triharyani, menjelaskan bahwa pihaknya bernaung di bawah Sinode GKE dan PGI.

“Sejak tahun 2016/2017, kami mulai mendorong gereja untuk melayani kaum disabilitas, sebagai bagian dari pelaksanaan UU No. 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas, salah satunya terkait hak beragama,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu, PGI telah menyetujui untuk memasukkan gereja ramah disabilitas dalam agenda Sidang Raya.

“Puji Tuhan, ini menjadi langkah besar bagi kami, terutama bagi saya sebagai penyandang disabilitas Kristiani, untuk membawa suara kaum disabilitas di dalam gereja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rita menjelaskan bahwa penyandang disabilitas bukan hanya mereka yang lahir dengan keterbatasan fisik atau psikologis, tetapi juga orang yang mengalami kecelakaan, lansia, atau yang menderita penyakit berisiko yang berimplikasi menjadi penyandang disabilitas.

“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memikirkan bagaimana mereka dapat berdiri sejajar dalam memuliakan nama Tuhan di gereja,” tambahnya.

Seminar tersebut diikuti oleh 20 resort dan carest GKE di wilayah Kabupaten Barito Selatan dan Barito Timur, dengan masing-masing resort dan carest mengutus maksimal 5 orang, termasuk Ketua Resort/Carest, Pendeta, Bidang Diakonia, dan Penatua/Diakon. (ner)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button