PEMKAB BARITO UTARA

Kembangkan Jagung Hibrida, Pemkab Barito Utara Siapkan 9.935 Hektare Lahan


MUARA TEWEH, Kalteng.co-Pemerintah Kabupaten Barito Utara menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang ketahanan pangan dengan fokus pada produksi jagung hibrida.
Acara yang berlangsung pada Senin (17/2/2025) ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk unsur DPRD, kepolisian, perusahaan swasta, dan masyarakat petani.
Pj. Bupati Barito Utara, Drs. Muhlis, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, kepolisian, dan sektor swasta dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya di bidang tanaman jagung.
“Harapan kita bersama, jagung hibrida tetap menjadi komoditas unggulan Barito Utara yang mampu memenuhi 60% kebutuhan jagung di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
Drs. Muhlis juga mengajak perusahaan yang berinvestasi di Barito Utara untuk berperan aktif dalam pembinaan masyarakat agar tertarik bertani jagung hibrida. Selain itu, pemerintah daerah berencana memanfaatkan lahan produktif yang belum dikelola sebagai upaya meningkatkan produksi pertanian.
“Melalui FGD ini, diharapkan ada kesamaan persepsi dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran terkait ketahanan pangan nasional. Jika kita bergandengan tangan, saya yakin swasembada pangan khususnya di sektor jagung akan terwujud,” tutupnya.
Kapolres Barito Utara, AKBP Singgih Febiyanto, menyampaikan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan melalui pengembangan jagung hibrida di wilayah Barito Utara. Dalam paparannya, Kapolres menyoroti pentingnya pemanfaatan lahan kering dan perkebunan untuk meningkatkan produksi jagung.
Menurut data yang dipaparkan, target pengembangan jagung di Barito Utara mencakup lahan seluas 9.935,85 hektare, yang terdiri dari beberapa klaster. Di antaranya bantuan bibit jagung 2.216 hektare, Mitra GAPKI dan non-GAPKI 3.515,97 hektare, dan Mitra pertambangan (monokultur) 4.203,88 hektare.
Beberapa perusahaan telah menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung program ini, termasuk PT. AGU, PT. MPG, PT. SAL/SYK, dan PT. SSR dengan pola tumpangsari dan monokultur.
Kapolres menekankan bahwa dengan koordinasi yang baik antara kepolisian, pemerintah daerah, dan perusahaan, ketahanan pangan melalui budidaya jagung hibrida dapat diwujudkan, mendukung program swasembada pangan nasional. (pra)

https://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.cohttps://kalteng.co

Related Articles

Back to top button