35 Pengelola Perpustakaan Desa Diberi IPLM dan TGM
KUALA KAPUAS, Kalteng.co – Sebanyak 35 pengelola perpustakaan desa di Kabupaten Kapuas diberikan peningkatan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat dan Tingkat Gemar Membaca (IPLM dan TGM), oleh Disarpustaka Kapuas.
Pemberian peningkatan IPLM dan TGM itu dilakukan oleh Kepala Disarpustaka Kapuas Suwarno Muriyat pada saat sosialisasi ‘Perpustakaan sebagai Sumber Belajar Mandiri’ ini, Jumat (22/11/2024).
“Perpustakaan desa memang harus menjadi pusat literasi dan sarana pembelajaran mandiri bagi masyarakat,” ucapnya.
Sebelumnya Suwarno Muriyat, membagikan buku karyanya kepada seluruh peserta dengan judul Perpustakaan Sumber Belajar Mandiri Meningkatkan Kemampuan Berliterasi, sekaligus menguraikan sejumlah kiat, motivasi dan pengelolaan perpustakaan desa menjadi pusat belajar yang aktif, optimal, inovatif dan menarik.
Sementara untuk materi sosialisasi meliputi strategi menarik minat baca masyarakat, pengelolaan koleksi buku, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas layanan perpustakaan. Para peserta juga diajak untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi tentang tantangan yang dihadapi dalam mengelola perpustakaan desa.
Sosialisasi yang menghadirkan Arizal,S.I.Pust, M.Ikom selaku asesor akreditasi dari Perpustakaan Nasional, dibuka Kepala Disarpustaka Kapuas, Suwarno Muriyat, di rumah betang Bukit Ngalangkang Kuala Kapuas.
Dalam paparannya, Arizal menjelaskan pentingnya akreditasi dan peran perpustakaan desa dalam menyediakan akses ilmu pengetahuan serta informasi yang dapat membantu masyarakat meningkatkan kualitas hidup.
“Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan IPLM dan TGM. Sebagai pengelola perpustakaan, kita harus terus berkontribusi aktif dalam mendukung peningkatan literasi di berbagai lini, baik melalui perpustakaan sekolah maupun perpustakaan desa,” kata Arrizal
Dia berharap, dengan kolaborasi yang solid dapat membuat Kabupaten Kapuas menjadi role model dalam pengembangan perpustakaan yang bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga ruang belajar yang inklusif dan tempat masyarakat mengembangkan kreativitas serta wawasan.(pra) EDITOR: TOPAN