Program Optimalisasi Lahan di Dadahup Langkah Strategis Ketahanan Pangan Nasional
KUALA KAPUAS, Kalteng.co – Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Ir. H. Darliansjah, M.Si, memberikan apresiasi tinggi terhadap kunjungan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Arman Sulaiman, ke Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, pada Jumat (27/9/2024). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mempercepat produksi pangan nasional melalui program Optimalisasi Lahan dan pencetakan sawah baru di Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam pernyataannya melalui Kalteng.co, Sabtu (28/09/2024), Pj Bupati Kapuas menyebutkan, bahwa program optimalisasi lahan ini sangat penting bagi daerah, khususnya Kabupaten Kapuas, yang memiliki potensi lahan pertanian yang sangat luas. Menurutnya, langkah yang diambil oleh pemerintah pusat ini adalah kebijakan strategis yang sejalan dengan visi Pemerintah Kabupaten Kapuas dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani lokal.
“Kunjungan Menteri Pertanian ke Kecamatan Dadahup menjadi momentum penting bagi kami di Kabupaten Kapuas. Program optimalisasi lahan ini bukan hanya tentang mencetak sawah baru, tetapi juga tentang bagaimana kita memanfaatkan potensi lahan yang ada untuk meningkatkan produksi padi secara signifikan. Ini akan memberikan dampak yang luar biasa bagi perekonomian masyarakat di daerah ini,” ungkap Darliansjah.
Ia menjelaskan, bahwa Kecamatan Dadahup telah menjadi perhatian khusus karena daerah ini memiliki lahan potensial yang dapat dikembangkan menjadi sawah produktif. Saat ini, lahan seluas 161,7 hektar telah berhasil dibuka, yang tersebar di beberapa lokasi, yakni 74,3 hektar di Lokasi A4, 47,1 hektar di Lokasi A5, dan 40,3 hektar di Lokasi B2. Untuk mendukung percepatan proses pembukaan lahan, pemerintah pusat telah mengerahkan 70 unit ekskavator. Darliansjah menekankan bahwa ini adalah bagian dari komitmen bersama untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan di Kabupaten Kapuas.
“Pemerintah Kabupaten Kapuas akan terus mendukung penuh program ini. Kami akan memastikan bahwa segala sumber daya yang kami miliki dikerahkan untuk memaksimalkan hasil dari program optimalisasi lahan ini. Dengan adanya cetak sawah baru, kami optimistis produksi padi akan meningkat secara signifikan, dan ini tentunya akan membawa kesejahteraan bagi para petani serta masyarakat Kapuas secara umum,” tambahnya.
Lebih lanjut, Darliansjah juga menyambut baik keikutsertaan ratusan mahasiswa dari program Kampus Merdeka yang turut andil dalam program ini. Ia melihat bahwa keterlibatan generasi muda sangat penting dalam mendukung program pembangunan pertanian. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya akan belajar secara teoritis, tetapi juga secara praktis dalam mengelola dan memanfaatkan lahan pertanian, sehingga dapat menjadi agen perubahan dalam sektor pertanian di masa depan.
“Saya sangat mengapresiasi partisipasi mahasiswa dari program Kampus Merdeka yang terjun langsung ke lapangan. Ini adalah kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berkontribusi nyata dalam pembangunan daerah. Saya yakin, melalui program ini, kita tidak hanya mencetak sawah baru, tetapi juga mencetak generasi muda yang memiliki wawasan luas dan siap membangun sektor pertanian Indonesia,” ujar Darliansjah.
Ia juga berharap, agar seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha, dapat bersinergi dalam mendukung program ini. Menurutnya, keberhasilan program optimalisasi lahan ini tidak hanya bergantung pada pemerintah pusat, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari semua pihak terkait.
“Kita semua harus bersatu padu dalam menyukseskan program ini. Pemerintah pusat sudah memberikan perhatian besar, kini saatnya kita di daerah untuk mengambil peran aktif. Keberhasilan ini akan menjadi kebanggaan kita bersama dan akan membawa Kabupaten Kapuas menuju kemandirian pangan yang lebih kuat,” pungkasnya.
Darliansjah juga mengingatkan bahwa pencetakan sawah baru ini merupakan bagian dari rencana pemerintah pusat untuk mencetak sawah baru seluas 500.000 hektar di Kalimantan Tengah. Selain itu, ia menambahkan bahwa pemerintah akan terus memberikan dukungan berupa alat dan mesin pertanian yang dihibahkan secara gratis kepada pemuda yang bekerja di sawah. Ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk terlibat aktif dalam sektor pertanian.
“Dengan dukungan alat dan mesin pertanian dari pemerintah pusat, kami berharap pemuda-pemuda di Kabupaten Kapuas semakin semangat untuk mengembangkan sektor pertanian. Ini adalah bentuk nyata dari keberpihakan pemerintah terhadap para petani dan generasi muda kita. Mari kita manfaatkan peluang ini untuk bersama-sama membangun pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” tutup Darliansjah. (hmskmf/pra).
EDITOR : TOPAN