PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Diskarmat) Palangka Raya melalui Bidang Penyelamatan (Rescue) mencatat sebanyak 113 kasus evakuasi hewan liar berhasil ditangani selama periode Januari hingga Maret 2025. Data tersebut disampaikan Kepala Seksi Pengendalian Operasi dan Penyelamatan, Sucipto, pada Kamis (10/4/2025).
Menurutnya, kasus evakuasi didominasi oleh permintaan penanganan sarang tawon vespa yang kerap muncul di lingkungan permukiman warga.
“Selama tiga bulan pertama tahun 2025, kami menangani 95 laporan evakuasi tawon vespa, 11 lebah madu, 2 tawon lalat, dan 5 lebah kelulut. Total keseluruhan mencapai 113 kasus evakuasi,” katanya.
Ia mengungkapkan, salah satu kasus terbesar yang pernah ditangani adalah sarang tawon vespa berukuran lebar 1 meter dan tinggi 2 meter.
Posisinya pada saat itu menempel di dinding salah satu rumah kayu yang sudah tidak dihuni dan terletak dekat pepohonan serta semak belukar.
Ia menjelaskan, meningkatnya populasi tawon vespa di lingkungan masyarakat bukan tanpa sebab. Ia menyoroti faktor alih fungsi lahan dan rusaknya habitat alami sebagai pemicu utama.
“Habitat alami tawon yang dulunya berada di hutan kini berkurang drastis karena pembukaan lahan oleh manusia. Serangga ini berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru, namun seringkali berakhir pada konflik dengan manusia,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa situasi ini mencerminkan realita kehidupan antara manusia dan hewan yang semakin sulit berdampingan akibat perubahan lingkungan.
“Ketika hewan kehilangan tempat tinggalnya, mereka mencari tempat baru untuk hidup. Namun, ketika terjadi gesekan dengan manusia, hewan sering kali menjadi korban utama. Dalam hal ini, tawon vespa menjadi ‘momok’ yang menakutkan sekaligus mengancam keselamatan warga,” imbuhnya. (oiq)
EDITOR: TOPAN