Pendidikan Karakter Diperkuat, Kenakalan Pelajar Diminimalisir: Inisiatif Disdik Kota Palangka Raya
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam mencegah kenakalan pelajar. Menurutnya, upaya pencegahan ini memerlukan kerja sama yang erat antara guru, orang tua, dan pihak sekolah.
Dalam pernyataannya, Senin (10/6/2024), Jayani menjelaskan, bahwa salah satu langkah konkret yang dapat diambil adalah memperkuat pendidikan karakter di sekolah.
“Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku positif pada pelajar, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang berintegritas,” ujarnya.
Selain pendidikan karakter, Jayani menekankan pentingnya pengawasan dan pendampingan oleh guru dan staf sekolah. “Guru dan staf harus lebih aktif dalam mengawasi dan mendampingi siswa, memastikan bahwa mereka mendapatkan bimbingan yang tepat,” tambahnya.
Jayani juga mendorong partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler yang positif, seperti olahraga, seni, dan klub minat bakat. “Kegiatan ini tidak hanya mengembangkan bakat siswa, tetapi juga membentuk disiplin dan tanggung jawab,” jelasnya.
Sosialisasi dan penyuluhan mengenai bahaya kenakalan remaja dan dampaknya terhadap masa depan siswa juga dianggap sangat penting. “Komunikasi yang efektif dengan orang tua adalah kunci untuk memantau perkembangan anak. Dengan kerjasama yang baik, kita dapat mencegah kenakalan remaja,” tegas Jayani.
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya juga menyediakan layanan konseling dan pembinaan bagi siswa yang menunjukkan tanda-tanda perilaku negatif. Jayani menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk memberikan penyuluhan dan kegiatan preventif.
“Kerjasama dengan pihak luar, seperti kepolisian, sangat penting untuk memberikan penyuluhan dan mencegah kenakalan remaja,” katanya.
Jayani menyebutkan bahwa meski belum ada laporan signifikan terkait kenakalan remaja di sekolah, khususnya di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), kewaspadaan tetap diperlukan.
“Kami tetap harus proaktif dan waspada untuk mencegah segala kemungkinan yang bisa terjadi,” ujarnya.
Sebagai langkah tambahan, Jayani meminta para tenaga pengajar untuk memberikan arahan tentang bahaya kenakalan remaja setiap kali upacara hari Senin.
“Upacara adalah waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan moral dan pendidikan karakter kepada siswa,” jelasnya.
Menutup pernyataannya, Jayani menegaskan bahwa orang tua memiliki peran penting dalam mengawasi pergaulan anak-anak di luar rumah. “Pengawasan orang tua di luar lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk mencegah anak-anak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah,” pungkasnya. (pra)
EDITOR : TOPAN