Evaluasi Kinerja Gubernur Kalteng, Mahasiswa Unjuk Rasa
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Evaluasi kinerja Gubernur Kalteng, mahasiswa menggelar unjuk rasa. Penyampaian aspirasi dilakukan puluhan mahasiswa gabungan yang terdiri dari sejumlah universitas yang ada di Kota Palangka Raya.
Aksi damai yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya sebagai Gerakan Rakyat Merdeka (GERAM) ini berlangsung di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Kalteng, pada Selasa (25/10/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam pantauan awak media di lokasi, antara peserta demo dengan petugas kepolisian sempat saling dorong mendorong. Hal itu dikarenakan mahasiswa ingin menemui langsung Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Edy Pratowo.
Puluhan mahasiswa ketika itu kecewa setelah menerima kabar bahwa dua pejabat yang dicari itu ternyata sedang tidak berada di kantor. Gubernur dan Wakil Gubernur diketahui sedang perjalanan dinas keluar kota.
Atas kekecewaannya tersebut, ada dua peserta yang memasangkan topeng berwajahkan dua orang penting di Bumi Tambun Bungai . Mereka juga membakar satu ban bekas di lokasi aksi damai tersebut.
Koordinator Lapangan Aksi, Ahmad Fauzi mengatakan, ada sebanyak sembilan poin tuntutan aspirasi yang dilayangkan GERAM dalam aksi unjuk rasa yang digelar pada hari ini.
“Kami menuntut visi, misi, dan janji politik yang diberikan kepada masyarakat di Kalteng. Selanjutnya kami juga menuntut pemerintah agar lebih serius dalam mensejahterakan masyarakat,” katanya usai aksi selesai.
Lanjutnya, GERAM juga menuntut pemerintah daerah agar dapat mewujudkan ketersediaan infrastruktur penghubung antar wilayah kabupaten dan kota. Mengatasi permasalahan banjir yang rutin terjadi di setiap musim hujan.
“Kami turut menuntut agar Pemerintah Provinsi Kalteng dapat mewujudkan reformasi birokrasi yang berintegritas terhadap tenaga kontrak dan berkaitan dengan hak-hak tenaga kontrak serta mendesak DPRD untuk menyuarakan RKUHP, RUU, Si diknas, dan RUU Masyarakat Hukum Adat,” bebernya.
Kemudian, pihaknya juga menuntut Pemprov Kalteng agar mengeluarkan regulasi tentang tambang rakyat, menyelesaikan permasalahan terkait food estate, dan mewujudkan daya saing sumber daya manusia dalam sektor pendidikan dan kesehatan.
“Sembilan poin yang disebutkan itu beberapa diantaranya masuk dalam visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Dimana sampai saat ini kami masih menunggu janji-janji politiknya itu,” urainya.
Para mahasiswa memberikan waktu 3 x 24 jam kepada Pemprov Kalteng untuk segera merealisasikan sembilan poin tuntutan yang dilayangkan oleh peserta unjuk rasa ini.
“Jika dalam tempo waktu yang kami berikan dan tuntutan itu tidak terpenuhi, maka kami akan menggelar aksi serupa dengan jumlah yang lebih banyak pagi nantinya,” pungkasnya. (oiq)




