BI Kalteng Gelar Forum Komunikasi Media 2025: Dorong Sinergi dan Etika Jurnalisme di Era Kecerdasan Buatan
JAKARTA, Kalteng.co – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Tengah menggelar Forum Komunikasi Media 2025 dengan tema “Sinergi BI Bersama Media serta Peningkatan Pemahaman Teknologi Digital: Ethical Journalism in the Age of Artificial Intelligence”, Jumat (10/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan kompetensi wartawan di Kalimantan Tengah, khususnya dalam mendukung komunikasi kebijakan Bank Indonesia serta meningkatkan literasi digital di era kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Dalam sambutan pembukaannya, Deputi Kepala Perwakilan BI Kalteng, Ardian Pangestu, menegaskan pentingnya sinergi antara Bank Indonesia dan insan media dalam menyampaikan informasi ekonomi dan kebijakan moneter secara akurat kepada masyarakat.
“Media memiliki peran strategis dalam menjaga kepercayaan publik terhadap kebijakan bank sentral. Sinergi yang kuat akan menciptakan ekosistem komunikasi yang sehat dan edukatif di tengah perkembangan teknologi digital,” ujar Ardian.
Forum ini menghadirkan tiga sesi utama yang membahas berbagai aspek kebijakan dan komunikasi publik Bank Indonesia.
Tiga Strategi Utama BI Dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Sesi pertama di sampaikan oleh Nurul Hakim, Analis Junior Departemen Pengelolaan Keuangan BI. Ia menjelaskan kewenangan BI dalam pengelolaan uang Rupiah, mulai dari proses pencetakan hingga pemusnahan, sesuai amanat Undang-Undang Mata Uang.
Nurul menekankan, ancaman uang palsu terus berkembang seiring kemajuan teknologi. Untuk mengatasinya, BI mendirikan Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC) dan memperkuat fitur keamanan uang kertas emisi 2022, seperti benang microlenses dan tinta OVMI.
Inovasi tersebut membuat Rupiah meraih penghargaan Best New Banknote Series dari International Association of Currency Affairs (IACA) 2023 di Meksiko.
Selain itu, BI terus mengedukasi masyarakat melalui kampanye Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah, guna menjaga Rupiah sebagai simbol kedaulatan dan pemersatu bangsa.
Materi kedua di bawakan oleh Rabiul Misa, Analis Junior Fungsi Pelaksanaan dan Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah (FPPUKIS) KPwBI Kalteng. Ia memaparkan tiga strategi utama BI dalam pengembangan ekonomi syariah, yaitu penguatan ekosistem produk halal, akselerasi keuangan syariah, serta peningkatan literasi dan gaya hidup halal.
Di Kalimantan Tengah, BI menjalankan berbagai program seperti pengembangan ekonomi pesantren berbasis komoditas pangan, pelatihan juru sembelih halal (Juleha), serta sertifikasi produk halal. BI juga menggandeng Badan Wakaf Indonesia (BWI), Kementerian Agama, dan berbagai lembaga lokal dalam seminar dan penggalangan wakaf uang.
“Sinergi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat menjadi kunci dalam membangun ekosistem syariah yang berkelanjutan,” tutur Rabiul.
Forum Ini Juga Menghadirkan Sesi Praktik Pemanfaatan Teknologi Kecerdasan Buatan (AI)
Sesi ketiga di isi oleh Rio Wardhani, Asisten Direktur Divisi Relasi Media Massa & Opinion Maker, Departemen Komunikasi BI. Ia menegaskan bahwa media merupakan mitra strategis dalam memperkuat komunikasi kebijakan BI.
“Di era informasi yang dinamis, keakuratan dan konteks pemberitaan menjadi fondasi utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap kebijakan moneter,” jelas Rio.
Menurutnya, BI menerapkan strategi komunikasi 360 derajat, yang menggabungkan kanal digital, media tradisional, serta kolaborasi dengan key opinion leader untuk menjangkau audiens yang beragam. BI juga secara rutin menggelar forum, pelatihan, dan diskusi bersama jurnalis guna memastikan penyebaran informasi yang kredibel dan komprehensif.
Selain paparan materi, forum ini juga menghadirkan sesi praktik pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dipandu oleh Haresti Asysy Amrihani dan Muhammad Fauzi Ghifari. Keduanya menjelaskan bagaimana AI seperti ChatGPT dan Grok dapat menjadi alat bantu wartawan dalam riset cepat, peringkasan data ekonomi, serta penyusunan draf berita berbasis fakta.
Dalam demonstrasi interaktif, peserta melihat bagaimana ChatGPT membantu jurnalis merangkum data kompleks, seperti laporan keuangan atau tren ekonomi global, sementara Grok — AI besutan xAI yang di kenal humoris namun berbasis fakta — di gunakan untuk mendorong analisis kritis dan menghindari bias.
Melalui forum ini, Bank Indonesia berharap terjalin kolaborasi yang semakin erat antara BI, insan media, dan para pemangku kepentingan lainnya. Kegiatan ini juga di harapkan mampu meningkatkan kapasitas wartawan dalam memanfaatkan teknologi digital secara etis, cerdas, dan bertanggung jawab, demi mendukung komunikasi kebijakan yang efektif dan inklusif di era kecerdasan buatan. (pra)
EDITOR: TOPAN




