BPBD Kalteng Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Banjir Akibat Peningkatan Curah Hujan
PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi banjir di sejumlah wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan curah hujan pada akhir Oktober hingga November 2025.
Mewakili Kepala Pelaksana BPBD Kalteng, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Indra Wiratama, menjelaskan bahwa hasil analisis BMKG menunjukkan suhu muka laut di sekitar Indonesia saat ini berada dalam kondisi lebih hangat dari normal, disertai indeks IOD negatif sebesar -1,11. Kondisi tersebut berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah Kalimantan Tengah.
“Peningkatan curah hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi diperkirakan terjadi di wilayah tengah dan selatan Kalteng, terutama di Kabupaten Kapuas, Pulang Pisau, dan Katingan bagian selatan. Karena itu, kami telah menyiagakan seluruh jaringan koordinasi hingga ke tingkat desa untuk memantau dan merespons potensi banjir sejak dini,” ujar Indra, Senin (13/10/2025).
Indra menyebutkan, BPBD Kalteng melalui bidangnya telah menginstruksikan BPBD kabupaten/kota agar memastikan seluruh sistem peringatan dini dan sarana komunikasi kebencanaan berfungsi optimal. Termasuk di antaranya sirine, kentongan, alat komunikasi radio, serta grup informasi daring yang digunakan dalam penyebaran peringatan bencana.
Selain itu, seluruh jalur evakuasi dan titik pengungsian juga tengah dilakukan pengecekan secara berkala guna memastikan kesiapan wilayah menghadapi kemungkinan banjir akibat curah hujan ekstrem.
“Pemantauan tinggi muka air, kondisi sungai, dan prakiraan cuaca dilakukan secara rutin. Koordinasi antara Pusdalops BPBD, BMKG, dan Balai Wilayah Sungai menjadi prioritas agar setiap potensi bencana bisa diantisipasi lebih cepat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Indra mengajak masyarakat agar turut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir. Menurutnya, keberhasilan penanggulangan bencana sangat bergantung pada peran masyarakat di tingkat paling bawah.
“Kami mengimbau warga untuk tidak membuang sampah ke sungai, rutin membersihkan saluran air, dan menyiapkan tas siaga berisi dokumen penting, obat-obatan, pakaian, serta kebutuhan darurat lainnya. Langkah sederhana ini merupakan bagian dari budaya kesiapsiagaan yang harus terus dibangun,” ujarnya menambahkan.
Berdasarkan laporan prakiraan cuaca mingguan BMKG, Kalimantan Tengah diprediksi mengalami curah hujan tinggi pada dasarian II dan III Oktober 2025, dan berlanjut hingga awal November. Meski sebagian besar wilayah masih dalam kondisi terkendali, potensi genangan dan banjir lokal tetap perlu diwaspadai.
Indra menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi, mulai dari BPBD kabupaten/kota, kecamatan, hingga aparatur desa, dalam memastikan kesiapan sumber daya manusia dan peralatan penanggulangan bencana.
“Bencana tidak bisa dihadapi sendiri. Kami terus membangun sinergi lintas sektor agar langkah mitigasi dan evakuasi dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi,” tutupnya.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan informasi publik, BPBD Kalteng juga membuka saluran komunikasi melalui Pusdalops 24 jam, serta kanal resmi di laman bpbpk.kalteng.go.id dan media sosial BPBD Kalteng untuk pembaruan data cuaca, potensi banjir, serta perkembangan situasi kebencanaan di seluruh wilayah provinsi. (pra)
EDITOR: TOPAN




