BeritaKALTENGPalangka Raya

Suasana Haru Menyelimuti Prosesi Sungkeman Deden dan Bunga Usai Ijab Kabul

PALANGKA RAYA, Kalteng.co – Usai lafaz ijab kabul terucap dengan lantang dan sah secara agama, suasana Mushola Rumah Jabatan Gubernur Kalimantan Tengah, Minggu (26/10/2025), mendadak berubah menjadi penuh haru. Tak hanya suara doa yang menggema, tetapi juga isak tangis bahagia yang pecah ketika prosesi sungkeman di mulai.

Deden Wigustianto dan Bunga Aulia Kinanty Kiai Demak, yang baru saja resmi di persatukan dalam ikatan suci pernikahan, perlahan bersimpuh di hadapan keluarga. Dengan tubuh sedikit bergetar menahan haru, keduanya merendahkan diri, sembari berharap doa restu dan ridha dari orang tua serta keluarga besar.

Prosesi di awali ketika Deden bersujud di hadapan nenek tercintanya, Hj. Hayanah. Dalam keheningan yang sarat makna, ia menggenggam tangan sang nenek, lalu mengecupnya dengan penuh takzim. Pelukan yang di balas hangat oleh Hj. Hayanah membuat suasana kian tak terbendung. Beberapa tamu terlihat menyeka air mata saat senyum dan tangis bahagia berpadu di wajah para keluarga yang hadir.

Isak haru semakin menguat saat Deden dan Bunga bergantian bersujud di hadapan ayahanda Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, serta ibunda yang penuh kasih, Dewi Budiana. Pada momen itu, tak hanya cinta yang terlihat, tetapi juga rasa syukur, bakti, dan penghormatan yang mengalir tulus dari seorang anak kepada kedua orang tua yang telah membimbing mereka hingga ke gerbang kehidupan baru.

Ruangan Mushola Terasa Semakin Khusyuk

Tak lama, giliran kedua orang tua Bunga, ayahanda Deddy Yudiansyah Kiai Demak serta ibunda Debbie Charlota Jeaneke Egam, menerima sungkem penuh harapan dari putri mereka. Doa-doa lirih terucap, teriring pelukan dan tetesan air mata bahagia yang menandakan restu telah di berikan sepenuh hati.

Langit yang sejak pagi di guyur hujan seolah ikut memberikan berkah. Di tengah nuansa busana pengantin berwarna putih gading yang melambangkan kesucian cinta, ruangan Mushola terasa semakin khusyuk. Hujan turun perlahan seperti pertanda bahwa hari itu bukan sekadar pertemuan dua insan, tetapi penyatuan dua keluarga dalam tali kasih yang di ridhoi.

Hari itu bukan hanya menjadi saksi sahnya ikatan pernikahan, tetapi juga rekam jejak penuh rasa syukur, cinta, dan janji kehidupan baru yang di mulai dengan air mata bahagia. (pra)

EDITOR: TOPAN

Related Articles

Back to top button